Berita Pati

Banjir di Pati, Warga Dukuh Biteng Desa Banjarsari Naik Sampan untuk Beraktivitas

Sejak Sabtu (31/12/2022) lalu, sejumlah wilayah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dilanda banjir. Warga bahkan harus menaiki sampan untuk aktivitas.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/MAZKA HAUZAN NAUFAL
Warga Dukuh Biteng, Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati menggunakan perahu sebagai sarana transportasi darurat karena desa mereka terendam banjir, Senin (2/1/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Sejak Sabtu (31/12/2022) lalu, sejumlah wilayah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dilanda banjir.

Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, termasuk yang terdampak banjir cukup parah.

Di Dukuh Biteng, Desa Banjarsari, warga bahkan harus menaiki sampan atau perahu untuk keluar-masuk wilayah permukiman.

Sebab, seluruh jalanan desa lumpuh akibat terendam air dengan ketinggian mencapai pinggang orang dewasa.

Baca juga: Jateng Masih Berpotensi Cuaca Buruk, Pemprov Terus Koordinasi dengan BNPB dan BMKG

Bahkan, sekadar untuk keperluan belanja di warung, warga juga harus menaiki perahu yang dikemudikan menggunakan batang bambu atau dayung.

Banjir cukup parah karena Dukuh Biteng berada tepat di sisi selatan alur Sungai Silugonggo yang meluap setelah diterpa hujan deras.

"Kebanjiran sejak sabtu. Di dalam rumah saya air setinggi lutut. Ini saya harus pakai perahu untuk beli bumbu masak di warung," kata Sunarti (36), warga Dukuh Biteng, Desa Banjarsari RT 4 RW 1, saat ditemui di lokasi banjir, Senin (2/1/2023).

Sunarti mengatakan, selama banjir ini, dia tidak keluar dukuh. Aktivitasnya terbatas hanya di sekitar kediamannya. Sebab, untuk keluar desa harus mendayung perahu lumayan jauh.

Ia mengatakan, hampir setiap tahun Dukuh Biteng dilanda banjir. Karena itu, mayoritas warga setempat memiliki perahu untuk sarana transportasi ketika banjir.

"Saat ini warga ada yang mulai mengeluh gatal-gatal dan diare. Kami perlu bantuan obat-obatan dan makanan," kata dia.

Kepala Desa Banjarsari, Sudiman, mengatakan bahwa di Desa Banjarsari, saat ini memang hampir semua ruas jalan di wilayah permukiman lumpuh terendam air.

Pihak desa meminjam perahu karet dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendistribusikan bantuan logistik pada korban banjir.

"Ada setidaknya 498 rumah yang kebanjiran. Semua akses jalan desa lumpuh, tidak bisa dilewati kendaraan, sehingga masyarakat terisolasi. Warga kami membawa perahu untuk sarana transportasi darurat. Pihak desa juga menyiapkan perahu yang kami pinjam dari BPBD untuk mengantar bantuan makanan," jelas dia saat diwawancarai di Balai Desa Banjarsari.

Menurut Sudiman, banjir terparah berada di Dukuh Biteng. Di sana ketinggian air berkisar antara 80 cm hingga 160 cm.

"Di area banjir yang terdalam, sampai setengah tinggi rumah," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved