Oknum TNI
Oknum TNI AU Pratu Syakban Husein Penganiaya Lansia Sudah Ditangkap, Dibawa ke Lanud Atang Sendjaja
Oknum TNI AU Pratu Syakban Husein yang melakukan penganiayaan serta ancaman pembunuhan ke seorang lansia akhirnya ditangkap di Lanud Atang Sanjaya.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNMURIA.COM - Oknum TNI AU bernama Pratu Syakban Husein menghajar seorang lansia. Video penganiayaan itu viral pada 13 Desember 2022 di sejumlah media sosial.
Rupanya TNI tak tinggal diam. Kini Pratu Syakban Husein telah ditangkap. Posisinya kini di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat.
"Saat ini sudah diamankan di intelijen Lanud ATS (Atang Sendjaja) untuk diadakan pemeriksaan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma Indan Gilang Buldansyah, Rabu (14/12/2022).

Baca juga: Duduk Perkara Oknum TNI AU Hajar Lansia dan Lakukan Ancaman Pembunuhan, Panglima TNI Langsung Respon
Sebagai informasi, Pratu Syakban Husein merupakan Tamtama Pembekalan Siang Disops Lanud Atang Sendjaja.
Pratu Syakban Husein tercatat tidak masuk ke kantor tanpa izin kemarin.
"Yang bersangkutan akan diberikan sanksi sesuai kesalahan yang dilakukan dan akan diproses sesuai ketentuan," kata Indan.
Kronologi
Akun Instagram @cinmauren milik Cindy Maurens mengulas kronologi peristiwa penganiayaan dan percobaan penculikan anak oleh oknum TNI AU tersebut.
Berdasar pengakuan akun @cinmauren, semua bermula dari soal rebutan anak.
Baca juga: Kronologi Oknum TNI AU Aniaya Warga dan Coba Culik Anak, Bermula Tak Punya Keturunan dari Istri Sah
"Singkat cerita, adik saya dihamili oleh (oknum) anggota TNI AU pada bulan Maret 2022."
"Sang pelaku sudah menikah dan belum memiliki keturunan dari istri pertama (istri sah)," jelasnya.
Ketika sang adik hamil, ungkap akun @cinmauren, keluarganya memilih untuk menikahkan sang adik dengan oknum TNI AU secara siri.
"Sang anggota berjanji akan bercerai dengan istri pertama saat anaknya lahir," jelasnya.
Namun saat melahirkan, tidak ada janji yang ditepati oleh oknum TNI AU itu.
Malah oknum TNI AU itu ingin mengambil bayi tersebut, untuk kemudian dipalsukan dokumennya.
"Tujuannya (ambil anak adik) untuk dipalsukan dokumennya. Dimasukan ke KK dia dengan istri yang pertama," jelasnya.
Hal tersebut akhirnya ditolak sang adik. Bahkan, sang adik meminta untuk berpisah atau cerai.
Sejak kejadian tersebut, keluarga dari Cindy Maurens terus-terusan di teror.
Kemudian, pada hari Selasa (13/12/2022) pada pukul 10.10 kejadian perebutan anak terjadi.
"Ayah saya baru kembali jemput cucunya yang berusia 6 tahun, saat menutup pintu gerbang."
"Kemudian (oknum) anggota TNI AU berinisial SH tiba-tiba mengambil anak berusia 6 tahun itu," jelasnya.
Sontak, sang kakek langsung melindungi cucunya yang akan diambil secara paksa dan tiba-tiba.
"Kemudian dahi ayah saya dipukul dengan helm beberapa kali hingga mendapatkan tiga jahitan dalam dan enam jahitan luar serta bibir sobek," urainya.
Anggota DPR RI janji kawal kasus ini
Anggota Komisi I DPR RI, Hillary Brigitta Lasut, berjanji akan mengawal penyelesaian kasus penganiayaan dan percobaan penculikan terhadap anak tersebut.
Hillary melayangkan surat aduan kepada Marsma TNI Danang Sulistyo, selaku Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Udara.
Surat aduan masyarakat itu, berisikan pengaduan oknum TNI berinisial SH yang melakukan penganiayaan terhadap lansia tak berdaya serta melakukan pengancaman terhadap Keluarga Anggelie Maurenius atau istri siri dari oknum anggota TNI.
Dalam lampiran surat aduan tersebut berisikan foto lansia seusai dihajar, tangkapan layar pesan WhatsApp (WA) terkait pengancaman dan aksi nekat oknum TNI juga bukti surat nikah siri.
"Surat-surat tersebut telah diatensi oleh panglima TNI pada pukul 19.48 WIB, Selasa (13/12/2022)."
"Sudah ada perintah untuk melakukan di tindak tegas dan seluruh jajaran PomAU, diperintahkan untuk memproses segera sesuai hukum peradilan militer," jelasnya.
Terpisah, dalam akun Twitter @_TNIAU telah menanggapi laporan melalui akun Twitter @nestanes dan akun Instagram @cinmauren dan @hillarybrigitta tentang dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI AU.
"Bahwa benar yang bersangkutan atas nama Pratu Syakban Husein, Tamtama Pembekalan Siang Disops Lanud ATS. hari ini, Selasa (13/12/2022) tercatat tidak masuk ke kantor tanpa ijin, & sedang dalam pencarian pihak intelijen serta Satpom Lanud ATS," cuit akun tersebut.
Nantinya, oknum tersebut akan diberikan sanksi sesuai kesalahan yang dilakukan dan akan diproses sesuai ketentuan.
Sebelumnya, viral di media sosial Instagram terkait adanya kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI AU, pada Selasa (13/12/2022).
Video yang diposting oleh akun Instagram Hillarybrigitta, melihatkan sosok laki-laki yang diduga berinisial SH mengenakan helm biru beserta jaket hitam terlihat tergesa-gesa.
Kemudian juga ada pria berbaju merah dengan rambut putih terlihat berlumuran darah di wajahnya dan menunjuk pelaku sambil berteriak "tolong tangkap".
Postingan video tersebut bertuliskan caption yang menjelaskan isi dari video tersebut.
"Masuk laporan hari ini, penganiayaan lansia, pengancam dan perbuatan tercela dimana pelaku yang merupakan anggota TNI berupaya menculik anak (yang bukan anaknya tapi cucu lain dari kakek tersebut untuk dijadikan tawanan barter) dan juga, menganiaya kakek dari anak ini ayah dari istri siri, dalam upaya merebut anak dari wanita yang tidak mau dia nikahi," tulis akun Hillarybrigitta.
Hillary mengaku akan mengawal kasus tersebut dan telah melaporkan kepada pihak TNI AU.
"Kami akan melaporkan langsung malam ini ke Panglima TNI agar dapat diatensi karena upaya penculikan sudah sangat jahat. Tapi pemukulan lansia tak berdaya lebih membuat hati panas," jelasnya.
Hillary juga menjelaskan bahwa tujuan dirinya mengawal kasus ini lantaran telah masuk tupoksinya sebagai Anggota Komisi I DPR RI 2019-2024. (Rad)