Berita Jateng

Cerita Keseharian Aipda Agus, Antar Jemput Anak Disabilitas Kurang Mampu Menuju ke Sekolah

Bhabinkamtibmas Polsek Bergas, Aipda Agus Hermanto mengantar jemput sekolah anak disabilitas dari keluarga tidak mampu.

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Raka F Pujangga
dok pribadi
Bhabinkamtibmas Bergas Lor Polsek Bergas, Polres Semarang, Aipda Kak Agus Hermanto saat mengantarkan disabilitas wicara untuk sekolah, Selasa (13/12/2022). 

TRIBUNMURIA.COM,SEMARANG - Di tengah gempuran kabar  negatif terkait anggota polri, masih ada anggotanya yang memilih jalan sunyi dengan terus mengabdi.

Mereka berbakti di antara masyarakat tanpa pamrih dan konsiten untuk tahu apa arti sebuah pengabdian.

Tribunmuria merangkum dua polisi di Polda Jateng yang melakukan hal tersebut.

Baca juga: Opick dan Sabyan Meriahkan Konser Kemanusiaan di Sekolah Islam Al-Azhar Pati

Mereka yakni Bhabinkamtibmas Bergas Lor Polsek Bergas, Polres Semarang, Aipda Kak Agus Hermanto dan personel Sat Binmas Polrestabes Semarang, Bripka Purnomo.

Aipda Agus di wilayah kerjanya rutin melakukan antarjemput sekolah terhadap disabilitas dan anak dari keluarga tak mampu di wilayahnya.

Bhabinkamtibmas Bergaslor Polsek Bergas (2)
Bhabinkamtibmas Bergas Lor Polsek Bergas, Polres Semarang, Aipda Kak Agus Hermanto saat mengantarkan disabilitas wicara untuk sekolah, Selasa (13/12/2022).

Sedangkan Bripka Purnomo merangkul para eks napi teroris (napiter) untuk berdaya secara ekonomi dan kembali mencintai ibu Pertiwi.

"Iya, kalau saya antarjemput anak disabilitas dan anak dengan kondisi ekonomi tidak mampu, mereka saya antarjemput pakai motor dinas saya," ujar Aipda Agus kepada Tribunmuria, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Peringati Hari Disabilitas, Siswa SLBN Batang Tunjukkan Bakat Terpendam

Ia dengan menungganggi motor dinasnya setiap pagi dan siang bolak-balik ke SDN Bergaslor 2. 

Niat awalnya berinisiatif antarjemput anak tersebut lantaran merasa kasihan melihat mereka jalan kaki terutama para siswa yang jauh dari sekolah.

Hal yang paling membuat terharu yakni kakak beradik  bernama Azril dan  Azam yang mana masih sama- sama kelas 1 SD. 

Azril memiliki kendala berupa disabilitas wicara. Setia harinya, anak itu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.

"Uang saku kedua anak tersebut diberi Rp 5 ribu berdua, pekerjaan orangtuanya jualan siomay dan memiliki lima saudara lainnya sehingga kondisi mereka memang butuh perhatian," ungkapnya.

Di samping itu, personel Sat Binmas Polrestabes Semarang, Bripka Purnomo melakukan pendekatan dengan menggandeng eks napiter yang tergabung dalam Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani). 

Melalui yayasan tersebut, dirinya merangkul, mengajak serta mengedukasi para eks napiter untuk memberikan solusi mengenai bahaya radikalisme dan terorisme di kota Semarang.

Ia menuturkan, program yang diinisiasinya sejak tahun 2016 dengan membentuk program pendekatan anti radikalisme dan anti terorisme yang mengedepankan empat konsep.

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved