Bom Astana Anyar
Pelaku Bom Diduga Tak Berafiliasi Organisasi, BNPT: Lone Wolf
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi bom bunuh diri yang dilakukan pelaku disebut-sebut lone wolf.
TRIBUNMURIA.COM – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi bom bunuh diri yang dilakukan pelaku disebut-sebut lone wolf.
Hal itu menanggapi aksi terorisme seorang pria yang diduga melakukan aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022) yang hingga kini masih terus didalami aparat berwajib.
Seperti diketahui, lone wolf adalah istilah dari pelaku terorisme yang menjalankan aksinya seorang diri dan tidak terafiliasi oleh organisasi apapun.
Baca juga: Bom Meledak di Mapolsek Astanaanyar, Iqbal: Tidak Perlu Dibuat Panik
Sama seperti yang dilakukan teroris berinisial ZA yang menyerang Mabes Polri pada Maret 2021 lalu merupakan lone wolf, namun berideologi ISIS.
“Sementara iya itu lone wolf, tapi yang menjadi penyelidikan itu siapa yang membantu dia,” kata Kepala BNPT, Boy Rafli Amar.
Meski begitu pihaknya belum bisa memastikan identitas maupun jaringan teroris mana dari si pelaku bom bunuh diri ini.
Sebab pelaku seperti ini bisa muncul kapan saja jika ada kesempatan dan momen-momen tertentu.
“Kita belum pastikan itu (JAD), tapi kan ini karakter-karakter atau misi-misi umumnya apakah JAD, atau JI itu bisa dengan cara-cara modus operandi seperti ini," jelasnya.
"Tentu perlu data lebih lanjut untuk kita simpulkan ke arah sana,” ungkapnya.
Baca juga: Motor Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Berplat AD Solo, Suzuki Shogun Biru
Menurut Boy, aksi terorisme ini sama seperti virus yang dapat menyebarkan paham radikal dengan menghalalkan segala macam cara untuk menggunakan kekerasan ekstrim.
Untuk itu saat ini pihaknya juga turut membantu aparat kepolisian maupun Densus 88.
“Siapa mereka? Kita perlu waktu untuk melakukan identifikasi dulu.
Jadi prosedurnya jika tidak ada saksi dari kawannya kita harus mendalami identitas yang menjadi pelaku bom bunuh diri, nah ini sedang berjalan.
Ada beberapa cara, tapi tim forensik kita akan mengetahui namun perlu waktu beberapa saat.
Semoga ada data pendukung dan sebagainya, jadi masih olah TKP karena kan peristiwa baru terjadi,” jelasnya.