Liga 1
PSIS Lawan Madura United Senin Besok, Andrew Gillan: Pertandingan Berat Tapi Kami Sudah Siap
PSIS Semarang optimis meraih kemenangan melawan Madura United dalam lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Manahan, Solo, Senin (5/12/2022) sore.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - PSIS Semarang optimis meraih kemenangan ketika melakoni laga kontra Madura United dalam lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Manahan, Solo, Senin (5/12/2022) sore.
Pertandingan ini juga sekaligus menjadi partai pembuka Liga 1 pasca terhenti selama dua bulan karena dampak dari tragedi Kanjuruhan yang terjadi awal Oktober lalu.
Headcoach PSIS, Ian Andrew Gillan memastikan, squadnya dalam kondisi siap menghadapi duel kontra Laskar Sape Kerrab ini.
Baca juga: PSSI Umumkan Liga 1 Kembali Bergulir 5 Desember, PSIS Semarang Belum Terima Jadwal Resmi
Secara pribadi, Ian menyampaikan ucapan syukurnya oleh karena Liga 1 bisa digulirkan kembali.
"Kompetisi kembali jalan tentu baik untuk kita, kemarin sempat tertunda namun kami tetap melakukan latihan rutin, kami juga melakukan beberapa kali rangkaian uji coba di mana kita selama ini mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terkait kelanjutan kompetisi," kata Ian Gillan dalam jumpa pers jelang menghadapi Madura United, Minggu (3/12) sore.
Ian mengatakan, secara fisik dan taktik sudah disiapkan sejauh ini sehingga persiapan tim bisa jauh lebih matang.
Pelatih asal Skotlandia tersebut menyadari duel melawan Madura United tidak mudah, namun ia optimis anak asuhnya bisa meraih poin.
"Pada pertandingan besok, itu pertandingan yang berat namun pemain saya rasa sudah siap menghadapi Madura United. Kami selama ini selalu bekerja keras," katanya.
Baca juga: Telan Pil Pahit, PSIS Semarang Kalah Saat Lawan Tim Liga 2 PSIM Yogyakarta
Sementara itu, pemain PSIS, Riyan Ardiansyah menyebut ia dan rekannya sudah siap menghadapi pertandingan pertama ini pasca kompetisi dihentikan selama dua bulan.
"Yang pertama bersyukur karena kompetisi yang tertunda dua bulan sudah berjalan kembali, terkait laga besok pelatih sudah menyiapkan strategi, semoga kami bisa mengaplikasikannya di lapangan dan bisa meraih kemenangan," kata Riyan.
Pemain asal Pati tersebut berharap ia dan rekan setimnya tidak mengalami demam panggung menghadapi Madura United.
Selain itu, aspek mental juga diharapkan tidak mempengaruhi performa tim.
Situasi kompetisi yang teehenti lama dan saat ini kembali bergulir diharapkan tidak mempengaruhi aspek psikologis para pemain.
"Soalnya kita sudah siap tiba-tiba ditunda lagi, persiapan ditunda lagi, yang berpengaruh pasti psikologis. Ibaratnya prajurit, kami sebagai pesepakbola kapanpun liga dimulai kita harus siap. Yang penting jaga kondisi dan psikologis untuk menghadapi pertandingan," kata Riyan.
Baca juga: Hasil Evaluasi Tak Memuaskan, Titus Bonai Resmi Dipecat Hari Ini Dari PSIS Semarang
Dalam laga melawan Madura United, dipastikan PSIS belum bisa tampil full team, sebab bomber andalan, Carlos Fortes saat ini sedang pulang kampung ke Portugal.
General manager PSIS, Wahyu "Liluk" Winarto mengatakan sebenarnya Fortes harusnya sudah tiba di Indonesia pada (1/12) lalu, namun penyerang asal Portugal tersebut melakukan perubahan jadwal penerbangan ke Indonesia.
Hal ini karena rencana kompetisi Liga 1 2022/2023 yang semula akan kembali bergulir Jumat (2/12) lalu, diputuskan mundur.
Rupanya, kompetisi hanya mundur tiga hari dan sudah akan kembali bergulir mulai Senin (5/12).
"Fortes kalau memang Liga 1 sudah fix dia sebetulnya tiga hari sebelum kick off dia sudah di sini. Bahkan kemarin wacana kick off tanggal 3 itu dia sebetulnya sudah sampai di sini itu tanggal 1. Tapi karena mundur lagi, dia mereschedule tiketnya," kata Liluk.
"Ya kita harapkan dia segera gabung dengan kita. Kalau tidak bisa lawan Madura United akan kita siapkan di laga berikutnya," ucapnya.
Duel PSIS menghadapi Madura United berlangsung di Stadion Manahan Solo sebab operator kompetisi memutuskan Liga 1 hingga putaran pertama dilaksanakan dengan sistem bubble atau sentralisasi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca juga: Tiga Legenda Jadi Pelatih PSIS Semarang, Ternyata Ini Alasannya
Liluk menyebut, pihak klub sebetulnya keberatan dengan sistem ini namun bagaimanapun, pihaknya harus menghormati keputusan ini agar sepakbola tanah air kembali bangkit.
"(Sistem) Bubble ini kita sudah alami musim lalu. Kita sebetulnya ingin tetap format home and away dan dengan penonton, tapi keputusan dari federasi kita harus patuhi," kata Liluk.
"Kalau sistem bubble ini sebetulnya kita tidak setuju, tapi mau bagaimana, keadaan yang tidak memungkinkan, sedangkan kompetisi harus jalan. Dengan kondisi seperti ini kita tentu harus taati," pungkasnya. (*)