Berita Jateng

Hari Guru Nasional, Ganjar Kisahkan Bima dalam Lakon Dewa Ruci, Singgung soal Kesejahteraan Guru

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengangkat kisah Bima, sosok lakon pewayangan Dewa Ruci dalam Peringatan ke-77 Hari Guru Nasional, Jumat (25/11/2022).

Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengangkat kisah Bima, sosok lakon pewayangan Dewa Ruci dalam Peringatan ke-77 Hari Guru Nasional yang dipusatkan di Semarang, Jumat (25/11/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengangkat kisah Bima, sosok lakon pewayangan Dewa Ruci dalam Peringatan ke-77 Hari Guru Nasional, Jumat (25/11/2022).

Diceritakan bagaimana sosok Bima patuh dan takzim kepada sang guru yaitu Dorna, hingga mendapatkan ilmu paling mulia.

Ganjar mengatakan, kepatuhan Bima sebagai murid terhadap gurunya Dorna sepatutnya dicontoh. Menurutnya, mengingkari perintah guru sama dengan menolak bertambahnya ilmu.

ganjar apresiasi guru hari guru
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberikan apresiasi kepada para guru beprestasi, di sela-sela Peringatan ke-77 Hari Guru Nasional yang dipusatkan di Semarang, Jumat (25/11/2022).

“Guru itu bukan sekadar menjadi pintu ilmu tapi dia adalah penuntun jiwa,” tegasnya.

Mantan anggota DPR RI itu mengatakan guru punya peranan kunci dalam dalam menciptakan berkualitas atau tidaknya generasi bangsa. Untuk itu, kesejahteraan mereka harus diperhstikan.

Ganjar menuturkan, saat ini sebanyak 5.546 guru honorer di bawah naungan Pemprov Jawa Tengah menerima gaji sesuai UMK kabupaten kota masing-masing.

“Plus 7,5 sampai 10 persen. Begitu pun dengan 7.931 pegawai tidak tetap, juga kita gaji sesuai UMK,” ujar Ganjar.

Sampai hari ini, Ganjar telah melantik sedikitnya 5.788 guru PPPK. Bahkan, lanjutnya, pada 31 Oktober lalu kembali dibuka penerimaan PPPK. Jumlahnya 4.361 lowongan untuk para guru dari total 4.600 lowongan.

Mensejahterakan guru, kata Ganjar, bukan hal yang mustahil dilakukan. Menurutnya, ini bukan soal hitung-hitungan anggaran, tapi keberpihakan.

“Maka saya selalu mewanti-wanti temen-temen bupati walikota. Tolong dong perhatikan guru-guru di bawah naungan kabupaten kota itu, minimal menerima gaji sesuai UMK,” katanya.

Apalagi undang-undang sudah memerintahkan agar semua level pemerintahan mengalokasikan 20 persen anggarannya untuk pendidikan.

“Yang di provinsi ngurus 13.477 ribu GTT/PTT dan ngurus 667 sekolah saja bisa, masa yang di kabupaten tidak bisa,” tuturnya.

Ganjar mengatakan pembangunan sumberdaya manusia jadi modal utama memperkuat negara.

Untuk itu ia mengajak para ahli untuk berkontribusi, dan mewujudkan revolusi dunia pendidikan.

“Ayo minimal kita lakukan hal serupa. Jangan cuma cerita itu kita jadikan dongeng apalagi bahan untuk mengolok-olok negara kita."

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved