Binis dan Keuangan

Bagaimana Cara Bikin Campaign yang Booming? Berikut Ulasan Dadang Ari melalui Toba Talks

Satu di antara cara yang bisa dilakukan untuk mengenalkan bisnis adalah melakukan campaign. Ini diulas Dadang Ari dalam Toba Talks #38 Widya Analitic

Istimewa
Bagaimana cara membuat campaign yang menarik dan booming untuk mengenalkan bisnis? Hal itu diulas dalam Toba Talks #38 Widya Analytic, dengan menghadirkan narasumber Dadang Ari. 

TRIBUNMURIA.COM - Saat ini, banyak cara yang bisa dilakukan agar bisnis yang kita punya bisa dikenal banyak orang.

Satu di antara berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengenalkan bisnis yang sedang digeluti adalah melakukan campaign untuk promosi.

Campaign tidak lagi terbatas dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar.

Kini, UMKM pun sudah banyak melakukan promosi melalui campaign.

 Menyadari pentingnya penerapan campaign di berbagai lini usaha, Widya Analytic menggelar webinar dengan tema “Gimana sih Bikin Campaign yang Booming?”

Webinar ini merupakan acara rutinan Toba.ai produk analisis sosmed milik Widya Analytic. Toba Talks #38 tersebut menghadirkan Dadang Ari sebagai pemateri.

Pada awal webinar, Dadang menyodorkan contoh campaign yang dilakukan oleh Gojek.

 Ia menjelaskan bahwa strategi yang dilakukan oleh Gojek tersebut tidak langsung menunjukkan keuntungan produk dan mengajak pelanggan menggunakan jasa tersebut.

Namun, Gojek melakukan pendekatan dengan cara menggunakan kata-kata yang masih berkaitan dengan produk mereka.

“Hal ini dilakukan karena marketing yang baik seharusnya tidak terasa seperti marketing,” kata Dadang, dalam keterangannya, Selasa (9/11/2022).

Melihat dari gambaran tersebut, dapat didefinisikan bahwa campaign adalah sebuah aktivitas strategi untuk mempromosikan sebuah bisnis dengan goal atau objective tertentu.

Goal dan objective di sini memiliki makna yang berbeda.

Goal adalah tujuan secara umum, sedangkan objective berkaitan dengan angka yang harus dievaluasi.

Tujuan dari campaign juga bisa bermacam-macam mulai dari branding, awareness, interest, leads, sales, loyalitas, dan lain-lain.

Secara umum, tujuan dari campaign adalah membentuk brand image karena mampu menunjukkan representasi dari brand tersebut ke khalayak umum, terutama target market.

“Sebelum membuat sebuah campaign, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa saja unsur-unsur yang harus ada,” paparnya.

 Beberapa unsur tersebut di antaranya campaign harus menarik agar tidak hanya membuang-buang uang, mempunyai value, dan bersifat heboh.

Tak hanya itu, juga harus dilakukan research yang tepat, karena ini merupakan landasan dari semua hal yang akan dilakukan.

“Dengan research, kita bisa mengetahui campaign apa yang sebaiknya dibuat agar target market bisa tertarik dengan campaign tersebut. Fokus kepada siapa dan bagaimana target market yang dipilih serta bagaimana mengkorelasikannya dengan brand adalah kunci dari research,” bebernya.

Selanjutnya, Dadang menjelaskan bahwa ada sebuah metode dalam membuat campaign yaitu logic to magic.

Secara sederhana, logic to magic diawali dengan problem yaitu masalah yang dihadapi baik dari internal brand atau dari audience.

“Setelah mengetahui masalah yang ada, kita bisa mulai mencari tahu alasan mengapa masalah itu terjadi,” imbuhnya.

Pada akhirnya, campaign yang dibuat akan dikomunikasikan ke target market yang relevan dengan melihat dari data yang ada.

Di akhir pemaparan, Dadang mengungkapkan bahwa campaign yang telah dijalankan harus dievaluasi.

“Pahami campaign yang dibuat dalam melakukan evaluasi berkala untuk melakukan next action-nya,” tambahnya.

Antusias peserta yang hadir dalam webinar tersebut cukup baik terlihat dari beberapa pertanyaan yang diajukan.

 Salah satu pertanyaan berasal dari Gita terkait bagaimana cara mengukur kesuksesan campaign.

Pertanyaan lainnya berasal dari Ardian Dinar mengenai skill yang dibutuhkan saat menangani suatu projek.

“Skill utama adalah menganalisa, baik dari data maupun dari campaign yang ada. Selanjutnya, menyesuaikan strategi yang kita buat dengan tujuan yang diinginkan klien. Hal terpenting, jangan lupakan research,” jelasnya.

“Terus belajar dan evaluasi apa yang kita lakukan. Jangan terlalu fokus pada hal-hal yang tidak penting,” pesan pembicara yang juga seorang strategic Planner di Athelica Company di akhir webinar tersebut. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved