Berita Jateng

133 Kasus Covid-19 Aktif Demak Tertingi se-Jawa Tengah, Website Corona Pemkab Tak Update

Kabupaten Demak menempati urutan tertinggi kasus Covid-19 aktif di Jawa Tengah. Tercatat, saat ini ada 133 kasus Covid-19 aktif di Demak.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
Ilustrasi penanganan pasien Covid-19 di ruang isolasi rumah sakit. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Kabupaten Demak kini menempati posisi teratas kasus Covid-19 se Jawa Tengah.

Tercatat dalam website Corono.jatengprov.go.id Kabupaten Demak ada 133 kasus aktif Covid-19 pertanggal 6 November 2022.

Untuk posisi kedua tertinggi kasus Covid-19 di Jawa Tengah adalah Kabupaten Jepara dengan kasus aktif sebanyak 125 kasus.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Blora Melonjak Tajam hingga 500 Persen, Begini Keterangan Dinas Kesehatan

Usai Kabupaten Jepara, Kota Semarang menjadi urutan ketiga dengan total kasus aktif sebanyak 122 kasus.

Diposisi ke empat ada Kota Surakarta dengan total kasus aktif sebanyak 108 kasus.

Sementara kondisi Covid 19 di Jawa Tengah mengalami penambahan kasus sebanyak 209 kasus Positif Covid 19.

Di sisi lain, website penanganan corona Pemerintah Kabuapten (Pemkab) Demak https://corona.demakkab.go.id/ tak update.

Website Pemkab Demak itu hanya mengupdet kasus covid 19 Kabupaten Demak pertanggal 27 September 2022 dengan total kasus terkonfirmasi sebanyak 16 365 kasus.

Lonjakan kasus di Blora hampir 500 persen

Terpisah, dalam dua bulan terakhir, kasus Covid-19 di Blora mengalami kenaikan tajam.

Lonjakan kasus pada Oktober 2022 mencapai hampir 500 persen atau lima kali lipat dari bulan sebelumnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora menilai, melonjaknya kasus Covid-19 di kabupaten setempat lantaran warga abai terhadap protokol kesehatan (prokes) dan rendahnya vaksinasi Covid-19 dosis tiga atau vaksin booster.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edi Widayat, saat ditemui Tribunmuria.com di Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (7/11/2022).
Demikian diterangkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora, Edi Widayat.

"(Abainya) protokol kesehatan ini menjadikan tren kasus Covid-19 meningkat."

"Selain itu, rendahnya vaksinasi dosis tiga juga jadi faktor. Hingga saat ini (vaksin booster) baru 29 persen," ujar Kepala DKK Blora, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (7/11/2022).

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved