Berita Nasional
Robert Brazil Ceritakan Istrinya Tertembak Pistol Saat Sedang Bermain Game
Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman jenazah Novita Kurnia Putri yang merupakan korban salah sasaran tembak di Antonio Texas Amerika Serikat.
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman jenazah Novita Kurnia Putri yang merupakan korban salah tembak di Antonio Texas Amerika Serikat.
Jenazah wanita kelahiran 21 November 1996 dimakamkan di Sasonoloyo Bumirejo Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Minggu (30/10/2022),
Keluarga dan kerabat jenazah membanjiri area makam untuk mengikuti prosesi pemakaman.
Baca juga: Pemakaman WNI Asal Semarang Yang Jadi Korban Salah Tembak di Texas Diwarnai Isak Tangis
Tampak suami korban Robert Brazil beserta kedua orang tua Novita dan rekan-rekannya dari Amerika serikat hadir mengikuti prosesi itu.
Isak tangis orang tua dan keluarga beserta kerabat korban pecah saat jenazah dimasukkan ke liang lahat.
Robert yang merupakan seorang Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat masih tampak tegar pada prosesi itu.
Saat ditanya awak media, Robert yang didampingi kerabat korban mengaku tidak mengira kejadian penembakan itu menimpa istrinya. Dirinya bingung apa yang harus dilakukan.
"Saya hanya lakukan doa yang terbaik untuk Novita. Tidak ada yang bisa terpisahkan karena dia sangat spesial dalam hidup saya," ujarnya kepada Tribunmuria.com dan awak media.
Menurutnya, kejadian itu berawal ketika dirinya sedang beristirahat di rumah.
Dirinya saat itu berada di lantai dua dan Novita berada di lantai satu.
"Saya sedang istirahat dan nonton film telivisi di kamar lantai dua. Tiba-tiba mendengar ribut-ribut dan suara seperti besi mengenai kaca rumah. Saat itu saya langsung turun ke lantai bawah," tuturnya.
Baca juga: Ganjar Kawal Pemulangan Jenazah Novita WNI Korban Penembakan Pencuri Mobil di AS
Saat kejadian Dia melihat saat itu istrinya sedang bermain game dan masih di dalam rumah. Dirinya meminta istrinya tiarap untuk menghindar sesuatu yang tidak diinginkan.
"Saat tertembak sedang main game. Pelaku tidak langsung berada di depan rumah. Saya suruh dia tiarap untuk menghindari.
Ia menuturkan pelaku penembakan di Antonio Texas Amerika Serikat masih anak-anak. Dia berharap proses hukum tetap berjalan sesuai aturan pemerintah yang berlaku.
"Kalau untuk membahagiakan Novita kita harus memaafkan meskipun peraturan harus tetap berjalan sesuai aturani pemerintah," tandasnya. (*)