Berita Jateng
Hadir Perdana, Pameran Buku Internasional BBW Books di Semarang Diserbu Ribuan Pengunjung
Pameran perdana buku internasional yang digelar Big Bad Wolf (BBW) Books di Semarang, diserbu ribuan pengunjung dari berbagai kalangan pecinta buku.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Big Bad Wolf (BBW) Books mengelar pameran buku international perdana di Kota Semarang.
Pameran buku internasional dari berbagai genre tersebut berlangsung di Gedung Sumbing, Kawasan PRPP, Kota Semarang.
Selain buku-buku internasional dari berbagai genre, juga terdapat buku pilihan berbahasa Indonesia dari sejumlah penerbit lokal.
Baca juga: Banjir Diskon, Pameran Buku Internasional Big Bad World Books Hadir di Semarang, Catat Tanggalnya!
Pameran buku internasional itu digelar sejak Kamis ( 27/10/2022) sampai Minggu (6/11/2022).
Public Relation BBW Indonesia, Andri Suharyono, mengatakan gelaran pameran buku BBW ini merupakan yang pertama atau perdana di Kota Semarang.
Sementara, BBW sudah hadir di Indonesia sejak 2016 lalu.
"Kita pameran di Indonesia ini sudah sampai tujuh kota: Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, Balikpapan, Makasar dan Kota Semarang ini adalah kota yang ke tujuh," jelasnya kepada TribunMuria.com, Sabtu (29/10/2022)
Hari pertama membuka kegiatan bazar buku di Kota Semarang, BBW telah serbu enam ribu pengunjung.
"Hari pertama kemarin khusus untuk undangan, sampai di sekitar 6 ribu pengunjung," ungkapnya
Menurut Andri tujuan utama dari BBW adalah mencerdaskan bangsa dengan memberikan akses bacaan buku international yang bermutu dan harganya terjangkau.
"Kita di Semarang ini membawa dua juta buku, dari semua genre, mulai dari buku anak, tenager dan buku dewasa (refrance, arsitektur, fiction dan non fiction)," ujarnya
Selain mengelar pameran buku secara offline, BBW juga membuka pameran buku secara online.
Menurut Andri, pameran buku secara online telah dibuka BBW sejak awal, Pandemi Covid-19.
"Iya online, kita buka online sejak pandemi. Tapi kalau kesini, masuk, pasti ada bau (khas) buku, tapi kalau belinya online tidak bisa merasakan," katanya
Ia menambahkan, 70 persen buku yang dibawa BBW adalah buku international atau buku dengan bahasa inggris.
Namun Big Bad Wolf (BBW) Books juga memiliki buku dari penerbit Indonesia.
Menurut Andri ada 30 penerbit Indonesia yang telah gabung BBW.
"Iya betul, kita memang 70 persen buku international, tetapi kita juga sampai saat ini lebih dari 30 penerbit indonesia yang join."
"(Penjualan buku) pasti banyak yang international-nya, karena yang paling murah adalah buku international," paparnya
Menurutnya, antusias masyarakat Kota Semarang sangat bagus dalam mengunjungi pameran buku international BBW.
"Semarang, bagus, dibandingkan dengan kota kemarin yang kita kunjungi, termasuk bagus," tutupnya.
Banjir diskon, masuk gratis
Sebelumnya diberitakan, jutaan eksemplar buku internasional dari sejumah genre bakal membanjiri Kota Lumpia lewat pameran buku 'Big Bad Wolf Books', di Gedung Sumbing PRPP Semarang, 28 Oktober-6 November 2022.
Tak hanya menyuguhkan buku-buku berbagai genre, pengunjung juga akan dimanjakan dengan diskon 50-90 persen, selama pameran Big Bad Wolf Books berlangsung.
Tak hanya buku-buku internasional, pengunjung juga disuguhi buku-buku terbaik di Indonesia.
"Selain buku-buku terbaik internasional, ada juga buku Indonesia dari 25 penerbit yang telah dikuratori salah satu penerbit terbaik di Indonesia, Mizan Publishing," ungkap Presiden Direktur Big Bad Wolf Indonesia Uli Silalahi, dalam rilis yang diterima, Senin (24/10/2022).
Uli mengatakan, Kota Semarang merupakan kota keempat yang disambangi Big Bad Wolf Indonesia.
Sebelum di Kota Atlas, pameran buku internasional ini hadir di Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung.
Dari Semarang, pameran akan digelar di Jakarta.
Menurut Uli, pameran ini merupakan Big Bad Wold Books pertama di Kota Semarang.
Pihaknya memilih Kota Semarang dalam rangkaian tour 5 kota besar di Indonesia karena sejumlah alasan.
Di antaranya, angka Indeks Literasi Digital (ILD) Jawa Tengah yang mencapai 3,46 persen dari angka tertinggi 3,71 persen yang diraih DI Yogyakarta, berdasarkan ILD Indonesia 2021 yang dikeluarkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Angka tersebut menempatkan Jateng di 10 besar terbawah, yakni urutan 24 dari 34 provinsi di Indonesia terkait literasi digital.
Uli berharap, kehadiran Big Bad Wold Indonesia di ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini dapat meningkatkan daya baca dan gerakan gemar membaca masyarakat Jateng.
"Kegiatan membaca adalah kegiatan positif yang bisa dilakukan di mana pun dan waktu kapan pun, terbukti pada masa pandemi, kegiatan membaca terus berlangsung giat."
"Masyarakat yang mempunyai budaya membaca tinggi akan menjadi suatu negara yang maju dan juga memiliki angka kekerasan yang rendah," imbuh Uli.
Uli mengatakan, ada banyak promo yang disediakan selama pameran buku berlangsung.
Selain potongan harga langsung, ada juga program beli 2 gratis 1 buku Little Hippo, buku yang disertai perlengkapan anak.
Diskon menarik dan kemudahan berbelanja juga diberikan kepada nasabah BCA, mulai dari diskon 5 persen, cicilan 0 persen, hingga cashback 10 persen.
Namun, bagi pecandu buku yang tak bisa datang langsung ke Kota Semarang, Uli mengatakan, mereka dapat berbelanja secara daring atau online di Tokopedia, pada tanggal yang sama, 28 Oktober–6 November 2022.
Dia memastikan, pembeli online juga mendapat keuntungan yang sama dengan pengunjung bazar offline, yakni potongan harga hingga 90 persen.
Sementara, Vice President BCA Divisi Pengembangan Solusi Kerjasama Transaksi Perbankan Semarang Budi Rahardjo mengatakan, BCA bangga dapat berpartisipasi dalam BBW pertama di Semarang.
"Kami menyadari, kegiatan ini memiliki spirit yang positif untuk mendukung literasi membaca masyarakat Indonesia."
"Perhelatan yang digelar secara oline ini juga mendorong kami untuk memfasilitasi pembayaran yang modern bagi seluruh pengunjung dengan menghadirkan pembayaran cashless untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi," ujarnya.
Big Bad World Books di Semarang berlangsung pukul 09.00-23.00 setiap hari, selama pameran berlangsung.
Pengunjung tak dipungut harga tiket masuk (HTM) alias gratis masuk lokasi acara. (*)