Bisnis dan Keuangan

Begini 5 Langkah Tingkatkan Penjualan melalui Copywriting Versi Toba Talks #37 Widya Analitic

Berikut 5 langkah copywriting sebagai strategi penjualan untuk meningkatkan penjualan makanan dan minumanan ala Toba Talks #37 Widya Analytic

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
5 langkah copywriting yang tepat sebagai strategi meningkatkan penjualan makanan dan minuman ala Toba Talks #37 Widya Analitic. 

TRIBUNMURIA.COM – Media social (medsos) hampit tak bisa dipisahkan dari kehidupan sebagian masyrakat dewasa ini.

Karena itu, strategi penjualan melalui konten-konten menarik di medsos, menjadi pilihan bagi tak sedikit pengusaha makanan dan minuman atau resto/kafe mapun katering.

Untuk membuat konten menarik, kemampuan copywriting menjadi syarat mutlak.

Demikian disampaikan pemateri dalam webinar Toba Talks #37 yang digelar Widya Analytic.

“Copywriting bisa kita artikan sebagai sebuah teknik untuk berkomunikasi secara tidak langsung yakni  melalui tulisan persuasif atau sugestif dengan audiens.”

“Tak hanya untuk keperluan personal, copywriting juga bisa dimanfaatkan dalam ranah bisnis, salah satunya bisnis makanan dan minuman,” kata pemateri webinar, Raharja Putra, dalam keterangannya, Rabu (26/10/2022).

Toba Talks merupakan rangkaian acara webinar series dan talkshow rutin dari Widya Analytic yang mempunyai produk unggulan bernama Toba.AI, sebuah aplikasi Instagram analisis yang berbasis website.

Leboh lanjut, Raharja Putra, mengungkapkan bahwa copywriting termasuk laras bahasa kreatif.

Maksudnya, meski tidak selentur laras bahasa sastra, bahasa yang digunakan pada laras bahasa kreatif harus lentur.

Oleh karena itu, kata-kata yang digunakan dalam copywriting seharusnya bisa menyesuaikan dengan target pembacanya.

“Tak kalah penting, syarat utama dari kekuatan copywriting terletak pada penjelasan konten yang strukturnya minimal terdiri dari subjek dan predikat. “

“Copywriting yang baik akan menghasilkan outcome sesuai dengan yang diharapkan,” ucapnya.

Lebih lajuh ia menjelaskan, outcome atau hasil jangka panjang copywriting adalah tulisan yang dapat menghasilkan sesuatu di antaranya penjualan, engagement, kesadaran merek, dan lain-lain.

“Namun, outcome tersebut dapat tercapai jika copywriting yang kita buat dilengkapi dengan komponen lain seperti doa, trafik (media sosial, iklan, dan konten), strategi untuk selling, marketing, branding, momentum, dana iklan, dan masih banyak hal lainnya,” jelasnya.

Semua hal tersebut, terang dia, menunjukkan bahwa copywriting merupakan bagian dari sebuah sistem atau bisnis.

Dalam penulisan copywriting, terutama penerapan dalam iklan, ada etika yang harus dipahami.

“Berdasarkan Etika Pariwara Indonesia, kita perlu jujur, benar, dan bertanggung jawab dalam menjelaskan berbagai hal.”

“Kita juga harus bersaing secara sehat. Poin terakhir, tidak boleh  merendahkan agama, budaya, negara, dan golongan serta tidak bertentangan dengan hokum,” papar Raharja.

Lebih lanjut,  pembicara yang memulai karir sejak 2015 tersebut menjelaskan bahwa bahasa yang disajikan dalam copywriting untuk iklan adalah bahasa yang mudah dipahami dan tidak menyesatkan calon pembeli.

Sebaiknya, hindari menggunakan kata-kata superlatif seperti kata-kata berawalan ter, paling, nomor satu, top, kecuali bila disertai dengan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. 

5 tahapan copywriting

Menurut Raharja, dalam membuat copywriting, ada 5 tahapan yang harus dilakukan di antaranya menyiapkan, mengorganisasi, menulis, mengedit, dan me-review.

 Copy yang baik dan benar bisa dimulai dari informasi dasar yang baik dan jelas tentang produk yang akan diiklankan.

Setelah menyiapkan informasi dasar, kita bisa melihat karakteristik media yang akan digunakan untuk publikasi. 

Selanjutnya, masuk pada tahapan menulis. Ada 3 struktur utama yang perlu diperhatikan yaitu headline, body copy, dan closing.

 Selain itu, gunakan resep copywriting seperti AIDA, BAB, 4-P, dan masih banyak lainnya agar sebuah copy terstruktur dan memudahkan kita menyusun copywriting.

Terakhir, bagian terpenting dari copywriting adalah call to action yang bertujuan membuat pembaca mengikuti sugesti yang kita berikan dalam kalimat.

Call to action bisa disusun dari ajakan ditambah alasan seperti “Beli sekarang sebelum kehabisan”. 

“Di awal kita perlu mengetahui dengan baik mengenai product knowledge agar mampu menjelaskan keunggulan produk tersebut,” tegasnya.

Di akhir, Raharja mengingatkan kembali bahwa sebuah copywriting akan bisa diterima baik oleh pembaca jika kita menyusunnya dengan racikan yang tepat.

“Apa yang disampaikan dari hati, akan sampai juga ke hati para calon pembeli,” tutupnya dalam webinar yang berlangsung selama 90 menit tersebut. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved