Berita Kudus

Okupansi Bisnis Perhotelan Ditutup 60 Persen Akhir Tahun, Benk Tak Khawatir Resesi Global

PHRI Jawa Tengah optimistis industri perhotelan tidak akan berpengaruh terhadap ancaman resesi global.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Raka F Pujangga
Dokumentasi Hotel Santika Pekalongan
Suasana kamar di Hotel Santika Pekalongan 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah optimistis industri perhotelan mampu menghadapi ancaman resesi global.

Wakil Ketua PHRI Jateng Benk Mintosih meyakini, resesi yang disebut-sebut akan terjadi tahun 2023 itu tidak akan memberikan pengaruh yang berarti terhadap bisnis perhotelan.

Utamanya yakni pada sektor Mice (meeting, incentive, convention, and exhibition) hotel seperti ruang pertemuan dan workshop.

Baca juga: Pasar Senggol Grand Candi Hotel Tawarkan Jajanan Mulai Harga Rp 5 Ribu

"(Kondisi) hotel terbalik. Kami tetap optimistis, karena pertemuan ada terus, sektornya jelas. Pertemuan-pertemuan akan membahas itu," terang Benk dihubungi tribunjateng.com, Senin (24/10/2022).

Benk lebih lanjut menerangkan, hotel sendiri merupakan bisnis yang berkelanjutan. Sehingga, kata dia, perhotelan tidak perlu terlalu mengkhawatirkan dampak resesi apabila mampu terus berinovasi dan beradaptasi.

Terlebih di era Vuca (volality uncertainity complexity dan ambiguity) seperti sekarang ini.

"Yang penting kita tingkatkan (performa). Kita antisipasi Vuca, kita jawab dengan fleksibilitas," terangnya.

Baca juga: Seorang Pria Bermandikan Darah Bikin Geger Hotel Oewa Asia

Di sisi lain, Benk menyebutkan, kondisi perhotelan sendiri saat ini semakin membaik seiring dengan meredanya pandemi Covid-19.

Meski mengakui belum sepenuhnya pulih, menurutnya kondisi sekarang ini sudah cukup baik.

Hal itu baik dari sisi okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel ataupun berbagai penyelenggaraan meeting di hotel.

Dari sisi okupansi, kata dia, di luar penyelenggaraan event-event besar, tingkat keterisian kamar mencapai sekitar 56 persen.

Sedangkan saat-saat momen tertentu seperti liburan bisa mencapai 90-100 persen.

"Menutup akhir tahun (2022 nantinya), okupansi 60 persen itu sudah bagus banget karena belum sepenuhnya pulih juga," kata dia.

"Sebesar 60 persen itu rata-rata, karena tidak semua hotel lokasinya (sangat strategis)," ucap dia.

Baca juga: Buntut dari Buang Kondom Sembarangan, PHRI Banyumas Sangat Kecewa dengan Hotel Rodamas

"Jadi kalau dipresentasekan, hotel range 1 dalam setahun okupansinya bisa 80 persen, range 2 sekitar 60-70 persen, dan range 3 mungkin 52 sampai berapa persen," terangnya.

Sementara itu dia menyebutkan, dari sisi Mice telah banyak agenda-agenda yang terselenggara seiring dengan membaiknya kondisi saat ini.

 Hal itu di antaranya datang dari sektor corporate dan government.

"Sekarang Mice (untuk meeting) anggarannya dihabiskan November. Kemudian Desember berbalik menjadi (pangsa) family karena liburan mulai Desember, hampir semua elemen berlibur," imbuhnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved