Investasi Emas Disebut Safe Heaven Saat Kekalutan Global
Analis DCFX Futures, Lukman Leong menjelaskan, saat ini emas masih cukup tertekan akibat kenaikan suku bunga yang agresif dari sejumlah bank sentral.
TRIBUNMURIA.COM - Emas masih menjadi pilihan aset investasi yang aman alias safe heaven di tengah kekalutan global. Harga emas berpotensi menguat bila meredanya aksi Bank Sentral menaikkan suku bunga.
Analis DCFX Futures, Lukman Leong menjelaskan, saat ini emas masih cukup tertekan akibat kenaikan suku bunga yang agresif dari sejumlah bank sentral untuk memerangi inflasi.
"Kebijakan moneter yang agresif tersebut merupakan penyebab utama harga emas turun," katanya, kepada Kontan, Minggu (23/10/2022).
Baca juga: Harga Emas Antam Semarang Rp 953.000 Per Gram di Akhir Pekan, Ini Daftar Lengkapnya
Menurut dia, harga emas akan mulai naik apabila kebijakan pengetatan dari Bank Sentral sudah mendekati puncak dan ekspektasi kenaikan suku bunga mereda. Saat itu, inflasi dinilai telah menurun dan ekonomi berada atau mendekati resesi.
Sebenarnya, dollar dan obligasi pemerintah AS juga cukup menarik untuk dicermati sebagai satu safe heaven. Sebab, diprediksi pergerakannya masih akan menguat hingga akhir tahun, bahkan hingga pertengahan tahun depan.
Namun, Lukman lebih memposisikan emas sebagai safe haven. Ketidakpastian ekonomi tahun depan, perang di Ukraina, serta pembelian fisik di bank sentral terutama dari China bakal mengalihkan investor menuju emas.
Ia memperkirakan harga emas akan berada di kisaran 1.650 dollar AS per ons troi pada akhir 2022. Pergerakannya diprediksi bakal menguat ke area 1.750- 1.800 dollar AS per ons troi pada Juni 2023.
Hal itu seiring dengan pengetatan inflasi yang tampaknya sudah mencapai puncak dan ekonomi yang telah atau mendekati resesi, serta bank sentral di seluruh dunia yang diperkirakan akan mulai melakukan pelonggaran kebijakan moneter.
Selain itu, penguatan harga emas dunia bakal diikuti oleh harga emas Antam. Dengan asumsi kurs rupiah berkisar Rp 15.500-Rp 16.000 per dolar AS, maka harga emas Antam akan berada di rentang Rp 950.000-Rp 980.000 per gram pada akhir tahun.
Adapun, Bank Sentral AS, The Fed diprediksi akan berhenti mengerek suku bunga secara agresif pada 2023. Hal itu diprediksi akan menjadi sentimen positif bagi harga emas kembali menguat.
"Ketika ada sinyal the Fed mengurangi agresivitas suku bunga, nah ini menjadi ruang untuk penguatan emas," ujar analis Global Kapital Investama, Alwi Assegaf, saat dihubungi, Minggu (23/10/2022).
Terbukti, di tengah perbedaan pendapat itu harga emas bergerak naik. Pada Jumat (21/10/2022), harga emas spot melejit 1,82 persen ke 1.657,69 dollar AS per ons troi dari posisi sebelumnya 1.628,02 dollar AS per ons troi. Harga emas spot menguat 0,80 persen dalam sepekan terakhir.
Namun, Alwi berujar, pergerakan harga emas masih berada dalam tekanan hingga akhir tahun ini. Sebab, kemungkinan besar The Fed bakal menaikkan suku bunga sebesar 125 basis poin (bps) sebelum tutup tahun 2022. "Aksi ini menjadi bayang-bayang pasar emas," imbuhnya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Ilustrasi-emas-murni-di-butik-Antam-22222.jpg)