Pilpres 2024
Dukung Ganjar Capres 2024, Rudy Siap Disanksi PDIP: Mestinya Dibedakan, Mendukung dan Mencalonkan
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo secara terbuka dukung Ganjar Capres 2024. Rudy siap diberi sanksi, bila dukungannya terhadap Ganjar dinilai salah
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SOLO - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, secara terbuka mendukung Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.
Mantan Wali Kota Solo dua periode itu tak gentar, bila dukungannya terhadap Ganjar Capres 2024, menuai sanksi dari partai yang menaunginya: PDIP.
Namun, sebagai kader, Rudy sepenuhnya sadar akan kapasitas dirinya, yang hanya bisa mendukung, sama sekali tak cawe-cawe dalam urusan mencalonkan.
Rudy mengatakan, mestinya harus dibedakan antara mencalonkan dan mendukung.
Sebab, Rudy menegaskan, mendukung dan mencalonkan itu merupakan dua hal yang berbeda.
"Kalau saya sebagai kader partai PDI Perjuangan dan Pak Ganjar juga sebagai kader PDI Perjuangan yang saat ini ditugasi sebagai Gubernur Jawa Tengah dan siap maju menjadi capres, saya sebagai kader mendukung kan boleh," ucapnya kepada Tribunmuria.com, saat ditemui di kediamannya di Pucangsawit, Jebres, Solo pada Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Ganjar Nyatakan Siap Jadi Capres 2024: Demi Bangsa dan Negara Ini, Apa yang Kita Tidak Siap?
Baca juga: Airlangga Sebut Deklarasi Capres Sebelum Waktunya Ganggu Jalannya Pemerintahan, Sindir Siapa?
Baca juga: PDIP Tak Buru-buru Umumkan Capres yang Diusung, Hasto: Terus Begerak, Mempersiapkan
Rudy kembali menegaskan, ia tahu betul kapasitasnya sebagai kader. Maka, dia dengan sadar tidak boleh mencalonkan siapapun sebagai calon presiden.
"Saya ndak punya kapasitas mencalonkan, yang punya kapasitas adalah Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Hj Megawati Soekarnoputri," jelasnya.
Semua harus dipukul rata
Sehingga, lanjut dia, kalau kader mendukung seseorang yang siap maju sebagai calon presiden menjadi salah, maka semua harus dipukul rata.
"Kemarin pembekalan di DPD gak sama seperti itu, mohon juga diperingatkan. Saya siap diperingatkan kok, diberi sanksi."
"Apapun yang namanya kader partai itu hanya ada dua, yaitu punishment dan reward. Ada sanksi dan ada penghargaan," jelasnya.
Dia mengaku, selama ini pihaknya juga belum pernah mendapat sanksi dan belum pernah mendapat penghargaan apapun sebagai kader partai.
Meskipun begitu, lanjut Rudy, sebagai kader PDI Perjuangan dia tetap tegak lurus kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Saya tidak mengaitkan dengan yang lain, tidak. Tetapi Pak Ganjar Pranowo siap menjadi capres, ya siap."
"Tinggal yang mau ngusung sapa? Kan gitu," tuturnya.
Sehingga, saat dia ditanya wartawan terkait Ganjar Pranowo siap menjadi capres, ya dia sebagai sesama kader siap untuk mendukung.
"Karena saya kader partai kok. Kecuali kalau saya mendukung kader partai lain, lha itu mau dipecat atau diapapun kami keliru," ungkapnya.
Dia menegaskan, terkait dukungannya Ganjar Pranowo sebagai capres, tidak ada kekeliruan.
"Karena mendukung, tapi ketika ada yang berbunyi mencalonkan dan sebagainya, nah itu lah yang seharusnya diberi sanksi," ungkapnya.
"Saya siap kok diberi sanksi, namun sanksi berupa apapun, saya tetap PDI Perjuangan," tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto memastikan pihaknya akan memberi sanksi kepada kader yang menyebut nama calon presiden (capres) sebelum ada keputusan dari Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
Bahkan, di beberapa media, dia meminta semua kader partai berlambang banteng itu disiplin dengan aturan tersebut.
Selain itu, dia juga menyampaikan sanksi akan berlaku bagi siapa pun yang melanggar.
Ganjar laku 'dijual' untuk Pilpres 2024
Dilansir Kompas.com, Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Solo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), FX Hadi Rudyatmo, menyebut Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, "laku" untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Pasalnya, sejumlah partai telah menyatakan dukungannya kepada Ganjar sebagai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024.
Misalnya, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Artinya, kader PDI-P "laku dijual". Ganjar dicalonkan berarti kader itu bagus kan."
"Bukan hanya bagi internal (PDI-P) saja, eksternal juga, ada PAN juga," kata Rudy, Selesa (18/10/2022).
Rudy mengatakan, dukungan dari partai lain tidak seharusnya diartikan sebagai pembajakan kader PDI-P, sebab hal itu justru berarti kinerja Ganjar dinilai baik.
"Bukan membajak, kita realistis saja. Saya seneng ada kader yang meminang. Banyak yang mendukung berarti baik kan," ujar Rudy.
Meski begitu, Rudy menyatakan, dia akan tetap menunggu putusan Ketua Umum (Ketum) PDI-P, Megawati Soekarnoputri, perihal Capres 2024 dari partai berlogo banteng monong putih tersebut.
"Saya dukung. Kader mendukung kader kan sah, tapi semua manut Ketum (Megawati Soekarnoputri). Saya mendukung satu juta persen," ucap Rudy.
"Berarti presiden 2024 dari PDI-P lagi, tapi semua manut Ketum," imbuhnya.
Dukung Gibran jadi Gubernur Jateng 2024
Pada kesempatan yang sama, Rudy juga mengaku mendukung Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, untuk maju sebagai calon gubernur (Cagub) Jateng pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
"Saya mendukung, saya Ketua partai (DPC) punya prinsip, punya komitmen," kata Rudy.
"Layaklah maju ke Pilgub (Jateng), yang penting semua rekomendasi dari ketua umum (Megawati Soekarnoputri) bila layak."
"Kalau tidak mendapatkan rekomendasi ya tidak bisa maju," lanjutnya.
Bukan hanya sebagai Cagub Jateng, nama Gibran juga muncul dalam bursa Cagub DKI Jakarta untuk Pilkada 2024.
Terkait hal tersebut, menurut Rudy, daerah pemilihan bergantung pada putusan Dewan Perwakilan Pusat (DPP).
"Mas Gibran mau ditugaskan di mana, mau Jateng atau DKI (Jakarta), itu (putusan) dari Partai," pungkasnya. (*)