Berita Blora

'Tak Ada Pidana dalam Sunat BLT BBM di Blora', Saber Pungli: Diserahkan Inspektorat untuk Dibina

Satgas Saber Pungli Blroa tak temukan adanya tindak pidana dalam kasus sunat BLT BBM yang viral beberapa waktu lalu. Selanjutnya ditangani Inspektorat

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Ahmad Mustakim
Ketua Tim Satgas Saber Pungli Kabupaten Blora, Kompol Christian Chrisye Lolowang, saat ditemui Tribunmuria.com, Selasa (4/10/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) menyatakan tak ditemukan adanya tindak pidana dalam kasus sunat Bantuan Langsung Tunai Bahan Bahak Minyak (BLT BBM) di Blora, yang viral beberapa waktu lalu.

Hal ini didasarkan pada hasil pemeriksaan dan penyelidikan yang dilakukan oleh tim Satgas Saber Pungli Blora.

Selanjutnya, aparatus desa yang terlibat dalam aksi pemotongan BLT BBM tersebut, diserahkan kepada Inspektorat Daerah untuk dibina.

Dalam perkara sunat BLT BBM ini, tim Saber Pungli memeriksa kepala desa (Kades) maupun perangkat desa, dari empat desa di Blora.

Yakni, Desa Sumberejo, Kecamatan Randublatung; Desa Keser, Kecamatan Tunjungan; Desa Ngampon, Kecamatan Jepon; serta Desa Sumurboto, Kecamatan Jepon. 

Ketua tim Satgas Saber Pungli Kabupaten Blora, Kompol Christian Chrisye Lolowang, mengungkapkan dari rapat yang dilakukan pihaknya, dihasilkan beberapa rekomendasi. 

Rekomendasi pertama menyatakan bahwa tidak ditemukan klausul yang bisa menjerat beberapa pemerintah desa dari permasalahan-permasalahan aksi sunat BLT BBM yang viral di media beberapa waktu lalu.

"Dari pemeriksaan yang telah dilaksanakan terhadap empat unsur pemerintah desa, bahwa kita sepakati bersama, tidak ditemukan klausul yang bisa menjerat dari permasalahan-permasalahan yang viral di media beberapa waktu lalu," jelasnya kepada tribunmuria.com, Selasa (4/10/2022). 

Ia menyebut, pada rekomendasi kedua, akan menyerahkan empat kepala desa tersebut ke Inspektorat Daerah untuk dilaksanakan pembinaan. 

"Nanti dari Inspektorat akan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait, untuk konsep atau cara pembinaan seperti apa nanti dari Inspektorat," ungkapnya. 

Dijelaskannya, dari permasalahan ini dapat disimpulkan data penerima bantuan sosial yang ada di Kabupaten Blora masih belum valid. Masih banyak kekurangan.

"Sehingga perlu dilaksanakan rakor tingkat desa," ujarnya. 

Data tersebut kemudian dapat dilanjutkan ke kabupaten, dan didorong ke Kementerian Sosial (Kemensos). 

Sehingga tidak ada lagi permasalahan serupa di masa mendatang.

Mengenai rekomendasi ke empat, pihaknya akan melaksanakan monitoring dan evaluasi di 5 desa yang dipilih secara acak. 

Hal itu untuk proses pencegahan adanya pungli dalam pembagian BLT pada Oktober hingga Desember mendatang. 

"Kami dari tim saber pungli sepakat untuk monev ke 5 desa. Karena di bulan Oktober sampai Desember akan ada bantuan lagi," tegasnya.

Sebelumnya, sempat beredar video yang menunjukkan adanya pengumpulan iuran dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima BLT di beberapa desa. 

Misalnya di Desa Sumberejo, Randublatung, yang mengumpulkan uang sejumlah Rp20 ribu per KPM, kemudian di Desa Keser, Tunjungan, yang meminta iuran sebesar Rp100 ribu untuk pembangunan rumah ibadah di lingkungan kantor desa, serta temuan ataupun laporan lainnya.

Bupati minta Muslimat NU turut awasi penyaluran BLT

Dalam kesempatan terpisah sebelumnya, Bupati Blora, Arief Rohman, meminta ibu-ibu muslimat Nahdlatul Ulama (NU) turut mengawasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk warga miskin di kampung masing-masing. 

Arief Rohman yakin, jika muslimat NU turut mengawasi penyaluran BLT, maka aksi sunat bantuan untuk warga miskin tak terulang lagi di Blora.

Diketahui, aksi sunat atau pemotongan BLT BBM dua kali terjadi di wilayah Kabupaten Blora.

Hal ini membuat Bupati Arief Rohman dan juga Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, geram.

Ajakan kepada muslimat NU untuk turut mengawasi penyaluran BLT ini disampaikan Bupati Arief saat pengajian Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Blora, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Senin (26/9/2022). 

"Ibu-ibu, kulo nyuwun tulung (saya minta tolong, red) awasi penyaluran BLT ataupun Bansos di desa masing-masing nggih."

"Supaya tepat sasaran dan tidak ada potongan-potongan. Apapun alasannya BLT tidak boleh dikurangi," ucap Arief Rohman.

Ketua Muslimat NU Blora, Komariyah, menyampaikan pengajian ini sebagai tahap awal untuk pengajian memperingati Maulid Nabi di kecamatan-kecamatan se-Kabupaten Blora
 
Komariyah meminta seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) Muslimat NU di Blora untuk mempersiapkan penyelenggaraan peringatan Maulid Nabi di masing-masing kecamatan.
 
"Terimakasih Ibu-ibu Muslimat yang tanpa lelah tanpa henti terus membantu kami turut Sesarengan Mbangun Blora."

"Atas nama Pemkab Blora mengapresiasi atas terselenggaranya pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad," ucap Arief Rohman. 
 
Dikatakannya, terkait rencana peringatan Hari Jadi ke-273 Blora, rencananya akan digelar salawatan dengan mengundang Habib Syech dari Solo, dan untuk pengajiannya mengundang Gus Miftah.  

‘’Seharian full kita salawatan dan pengajian," ungkapnya.  

Adapun pengajian tersebut juga dihadiri Pembina Muslimat NU Blora, Aini Solichah, Perwakilan PCNU Blora dan Banom-Banom NU lainnya, Bupati Blora Arief Rohman menyampaikan terimakasih atas peran Muslimat NU dalam pembangunan Kabupaten Blora.

Bupati langsung turun lapangan

Aksi sunat atau pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun bantuan tunai lainnya, kembali terjadi di wilayah Kabupaten Blora.

Terulangnya aksi sunat BLT ini bikin Bupati Blora, Arief Rohman, geram bukan main.

Begitu mendapat laporan adanya aksi sunat BLT, Bupati Arief langsung turun lapangan, meminta pihak yang menyunat BLT warga miskin untuk langsung mengembalikan kepada warga.

Kali ini, aksi sunat BLT terjadi di Desa Keser, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora.

BLT di Desa Keser yang disunat adalah Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).

“Begitu menerima laporan kejadian di Keser, saya dan rombongan langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti,’’ kata Bupati Blora, Arief Rohman, seusai memberikan pengarahan di Balai Desa Keser, Senin (26/9/2022).

Tak hanya sekadar perintahkan pengembalian dana potongan BLT, Bupati Arief juga menegaskan pihak-pihak yang terkait dengan aksi sunat BLT juga akan diperiksa dan dimintai keterangan aparat penegak hukum.

Bupati Arief Rohman terjun ke lapangan didampingi Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati; Wakapolres Blora, Kompol Christian Chrisye Lolowang; serta perwakilan dari Kodim 0721/Blora. 

Saat meninjuau proses pengembalian uang potongan atau 'iuran' dari BLT DD, Arief Rohman, menegaskan bahwa dengan alasan apapun, aksi sunat BLT tidak dapat dibenarkan.

Ia menekankan, BLT adalah hak warga penerima manfaat sepenuhnya, tak boleh diganggu gugat.

"Ini adalah hak panjenengan. Ketika ada yang ‘minta’ iuran, arisan atau apapun, itu tidak dibenarkan!"

"Untuk itu, saat ini juga (Senin siang, red) kita minta bisa dikembalikan ke panjenengan semua,” tandas Arief Rohman kepada warga yang menerima pengembalian potongan BLT DD.  (kim) 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved