Berita Kudus
Seorang Siswi SMP di Kudus Diduga Jadi Korban Rudapaksa, Guru Bantah Dituding sebagai Pelaku
Seorang siswi SMP Negeri di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, berinisial E (15) diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum guru.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Seorang siswi SMP Negeri di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, berinisial E (15) diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum guru berinisial AW (35).
Kabar tersebut mencuat dalam beberapa hari terakhir setelah orangtua korban melaporkannya ke pihak sekolah pada 23 September lalu.
Di ketahui, korban E saat ini berstatus sebagai siswi aktif kelas VII di sebuah SMP Negeri di Kecamatan Undaan.
Sementara AW (35), merupakan guru aktif di sekolah sama dengan korban yang mengampu beberapa mata pelajaran.
Baca juga: Pedagang Masih Enggan Buka, Satpol PP Kota Semarang Kembali Segel Ratusan Lapak di Pasar Johar
Baca juga: Gema Shalawat dan Maulid Nabi Semarakkan Puncak Perayaan HUT PSM Randublatung Ke-79
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah Jupri membenarkan bahwa sudah mendapatkan kabar dugaan itu.
Dia menjelaskan, kabar pertama diterimanya dari ketua komite sekolah pada 16 September lalu.
Jupri diberitahu bahwa adanya dugaan tindak pelecehan terhadap siswinya yang diduga dilakukan oleh oknum guru di sekolah yang diampunya.
Mendengar hal tersebut, dia bergegas menemui ketua komite sekolah agar bisa menggali lebih lanjut kebenaran kabar yang ia terima.
"Saat itu, langsung saya menemui ketua komite sekolah, di sana (rumah ketua komite-Red) sudah ada Pak Winarto. Saya terima, kabar awal ada 4 siswa kelas VII, 2 siswa kelas VIII, dan 2 siswa kelas IX. Kemudian mengerucut ke satu siswa berinisial E kelas VII," terangnya, Senin (26/9/2022).
Ketika itu, Jupri mengaku menerima dan mendengar rekaman yang diduga suara korban E dari Winarto.
Kata dia, dalam rekaman suara itu, terdengar suara perempuan yang mengaku sudah mendapatkan pelecehan seksual dari terduga pelaku AW.
Setelah itu, Jupri meminta klarifikasi E dan AW atas kabar yang ia terima.
"Setelah saya tanyai di sekolah, E menjawab tidak merasa dilecehkan. Saya juga tanya AW dan menjawab tidak melakukan itu," ujarnya.
Baca juga: Kapolda Jateng Pastikan Tak Ada Unsur Teror dalam Ledakan di Dekat Aspol Solo Baru Grogol Sukoharjo
Baca juga: 300 UMKM Digenjot Tumbuhkan Ekonomi Daerah Lewat Pasar Rakyat
Setelah mendengar klarifikasi langsung dari kedua belah pihak, Jupri mendapati E tidak masuk sekolah sehari.
Setelah itu, dia mencoba mendatangi keluarga E untuk menggali keterangan terkait kabar yang beredar.