Berita Jateng
Paguyuban Pedagang Dukung Penyegelan Lapak di Johar oleh Satpol PP Kota Semarang
Paguyuban pedagang Pasar Johar mendukung penyegelan lapak yang dilakukan Satpol PP Kota Semarang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
Dia terus mengimbau pedagang untuk segera menempati Johar baru.
Namun, imbauannya tidak dihiraukan.
Dia berharap, tindakan tegas ini membuat pasar bisa kembali ramai.
"Kami mendukung apa yang dilakukan pemerintah untuk membuat pedagang kembali. Karena namanya relokasi kalau pasar utama sudah jadi ya seharusnya pedagang kembali ke pasar utama," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan lapak di Pasar Johar Selatan disegel Satpol PP Kota Semarang, Senin (26/9/2022).
Penyegelan dilakukan lantaran pemilik lapak tidak patuh terhadap aturan Pemerintah Kota Semarang.
Tercatat, ada 38 los dan 40 kios di lantai 1 yang disegel petugas. Kemudian di lantai 2, hampir 150 kios juga disegel.
Sedangkan di lantai 3, terpantau masih kosong alias belum digunakan untuk aktivitas perdagangan.
Baca juga: Pedagang Masih Enggan Buka, Satpol PP Kota Semarang Kembali Segel Ratusan Lapak di Pasar Johar
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menyampaikan, hingga saat ini masih ada pedagang yang berjualan di dua tempat yakni di eks Relokasi Johar di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan di Pasar Johar baru.
Padahal saat audiensi, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi sudah menegaskan bahwa pedagang harus memilih menempati di MAJT atau Johar Baru.
Namun nyatanya, masih banyak pedagang yang berjualan di dua tempat.
"Silakan kalau mau di MAJT ya disana, kalau mau di Pasar Johar, ya silakan. Pak Wali sudah menegaskan milih salah satu. Tolong jangan di dua kaki. Hari ini saya tidak mau ada orang menemui saya minta dibuka karena nanti kami dianggap dolanan," tegas Fajar.
Dia meminta Dinas Perdagangan tidak lagi memberikan klarifikasi kepada pedagang yang sudah diberi kesempatan untuk berdagang di Johar baru namun mereka bandel.
Dia meminta lapak yang disegel segera diberikan kepada pedagang lain yang benar-benar ingin berjualan namun belum mendapatkan tempat.
"Begitu sudah (disegel), saya minta ketua paguyuban menyerahkan kepada pedagang yang membutuhkan. Nanti koordinasi sama Dina Perdagangan," paparnya.