OTT KPK
Sebelum Yosep Parera Dibawa KPK, Advokat pada Law Firm dan Satpam Komplek Bilang Begini
Aktivitas kantor hukum milik pengacara Yosep Parera yang berada di Jalan Semarang Indah Blok D 15 no 32 Kota Semarang berjalan normal seperti biasanya
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Aktivitas kantor hukum milik pengacara Yosep Parera yang berada di Jalan Semarang Indah Blok D 15 No 32 Kota Semarang berjalan normal seperti biasanya, Jumat (23/9/2022).
Gerbang dan pintu kantor terbuka lebar, nampak aktivitas para karyawan dan advokat keluar-masuk kantor tersebut.
Sampai saat ini, kantor hukum yang bernama Law Firm Yosep Parera masih telihat seperti biasa.
Tidak ada bekas jejak, maupun tanda-tanda dari KPK pascamelakukan OTT di kantor tersebut.
Baca juga: Peresmian Renovasi Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Wapres: Jangan Hanya Sebatas Tempat Salat
Baca juga: Sakit Hati, Zubairi Asal Sragen Bakar Rumah Pasangan yang Meninggalkannya
Kamis (22/9/2022), Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) telah melakukan OTT di dua daerah yakni di Jakarta dan Semarang.
Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kota Semarang, KPK mengamankan dua pengacara, yaitu Yosep Parera dan Eko Suparno.
Saat dijemput oleh KPK Yosep Parera berada di kantor tersebut.
Beberapa lawyer juga mengakui adanya OTT di kantor hukum itu.
Meski demikian, mereka tak banyak berkomentar mengenai kasus yang melilit Yosep Parera.
"Terkait kasus tersebut kami belum bisa berkomentar apapun, namun kami hargai proses hukum yang sedang berjalan," ujar Muhammad Amal Lutfiansyah, satu di antara lawyer Kantor Hukum Yosep Parera.
Ia berujar, Yosep Parera ada di kantor saat OTT dilakukan.
"Sampai sekarang kami belum bisa berkomunikasi dengan Yosep Parera. Terkait perkaranya kami juga belum bisa menjelaskan secara detail," ucapnya.
Menyoal pengakuan dan pernyataan Yosep Parera di KPK mengenai buruknya sistem negara juga ditanggapi Lutfiansyah.
"Tidak bisa dipungkiri, masih banyak oknum yang memanfaatkan celah hukum di negara ini," imbuhnya.
Sementara itu, petugas keamanan di komplek perumahan lokasi Kantor Hukum Yosep Parera, Dwi Marzuki mengatakan, sebelum Yosep Parera dibawa KPK, ia melihat sejumlah orang yang berada di sekitar poskamling .
"Mereka tak banyak bicara. Saat saya tanya, mereka hanya menjawab, 'sedang menunggu'," jelasnya,"
Melihat gerak-gerik tiga orang itu, Dwi hanya bertanya di dalam hati lantaran tak berani bertanya secara langsung.
"Takut juga, wong di pinggang mereka seperti bawa senjata api, meski tertutup baju tapi kan masih terlihat," katanya.
Ketika tiga orang itu datang, Dwi tak tahu jika akan ada OTT dari KPK.
Ia baru tahu seusai tiga orang itu pergi.
"Ketika saya lihat, mereka hanya telepon-telepon, 'siap komandan', 'siap komandan', seperti itu terus. Setelah mereka pergi, saya berkomunikasi dengan satpam lainnya. Ternyata Yosep Parera dibawa orang, entah dari KPK atau dari kepolisian," jelasnya.
Dari komunikasi dengan satpam lainnya, Dwi berujar pintu masuk dan keluar ke Kantor Hukum Yosep Parera seolah ditutup aksesnya.
"Di pos depan ada empat mobil yang menunggu, dan di sini ada satu mobil. Jalan ke Kantor Hukum Yosep Parera hanya dari depan dan sini saja," katanya.
Dwi mengatakan ada istri satpam komplek yang bekerja di Kantor Hukum Yosep Parera.
Beberapa satpam pun penasaran apa yang sebenarnya terjadi di Kantor Hukum Yosep Parera.
"Info dari istri teman saya yang juga satpam di sini, orang yang membawa Yosep Parera hanya bilang 'Yosep terkena serangan jantung', dan tak tahu kalau itu ternyata kena OTT," jelasnya.
Baca juga: Harga Bahan Pokok di Kudus Terimbas Kenaikan Harga BBM, Paling Terasa di Komoditas Cabai
Baca juga: Ganjar Prioritaskan Rancangan Perubahan APBD Jateng 2022 Untuk Bantuan Sosial
Dwi baru tahu informasi ada OOT KPK di Semarang, dari berita yang sudah beredar.
"Ternyata Pak Yosep yang kena, saya juga terkejut. Berarti beberapa orang yang datang ke poskamling itu sedang berjaga saat dilakukan OTT," kata Dwi.
Dwi tak menyangka Yosep terjaring OTT KPK, lantaran sosok Yosep dikenal warga sebagai orang yang merakyat.
"Sering menggelar kegiatan sosial, sampai membantu warga. Ia juga ramah, Kantor Hukum Yosep juga terbuka untuk semua orang. Ia acapkali ngobrol dengan satpam di sini, pokoknya baik orangnya," tutupnya. (*)