Berita Jateng
Inilah Dusun Buddha di Banyumas, Lokasinya Berada di Tengah Hutan
Dusun Buddha di Kabupaten Banyumas ada di tengah perhutanan masuk dalam wilayah Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Moch Anhar
Saat ini ada sekitar 42 KK yang menghuni di Dusun Plandi.
"Semua beragama buddha karena yang tinggal di sini rata-rata masih ada hubungan keluarga. Hanya 2 KK yang beragama muslim," kata Tukiran.
Meski terletak di tengah hutan, aliran listrik di Dusun ini sudah masuk sejak 6 tahunan yang lalu.
Sebelum listrik dan kendaraan masuk ke dusun ini, masyarakat Dusun Plandi biasa pergi ke pasar membawa hasil buminya untuk dijual dari pagi-pagi buta.
"Kalau dulu tahun 1990 ke bawah untuk ke pasar saja musti bawa barang dipikul jam 4 pagi, jalan pakai senter," imbuhnya.
Karena jarak yang jauh dengan pusat kota Tambak, listrik di Dusun Plandi mengambil dari Kabupaten Banjarnegara mengingat jarak yang lebih dekat.
Begitu pula akses pendidikan masyarakat Dusun Plandi, anak-anaknya bersekolah di Kabupaten Banjarnegara.
SD terdekat dari Dusun ini masuk di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara yang bisa ditempuh dengan jarak kurang lebih 2 kilometer.
Begitu pula pendidikan SMP terdekat dapat ditempuh dengan waktu 25 menit masih masuk dalam Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara.
Akses kesehatan seperti Puskesmas berada di pusat Kecamatan Tambak. Sementara pemerintahan Balai Desa Watuagung berjarak sekitar 12 kilometer.
Meski masyarakat Dusun Plandi hidup jauh dari pusat keramaian bahkan ditengah hutan, Dusun Plandi menyandang predikat dusun mandiri.
Masyarakat di dusun ini mayoritas berkebun. Hasil bumi yang dihasilkan seperti kopi, kapulaga, kemukus, kelapa, dan kayu-kayu an.
Masyarakat Dusun Plandi biasa menjual hasil bumi ke Pasar Purwareja Klampok, Banjarnegara.
Selain itu Dusun Plandi juga menjadi dusun dengan tingkat pendidikan masyarakatnya yang cukup tinggi di wilayah Desa Watuagung.
"Jumlah warga dengan pendidikan S2 dan S3 mencapai 43 lebih. Kebanyakan yang kuliah di luar kota," ungkap Tukiran.