Berita Nasional

Azyumardi Azra Dimakamkan Secara Militer di TMP Kalibata, JK Kenang Pengalaman 10 Tahun Bersama

Jenazah Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra, dimakamkan secara militer di TMP Kalibata. Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) kenang 10 tahun bersama.

Tribunnews.com/Jeprima
Suasana pemakaman Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra di Taman Makam Pahlawan, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2022). Pemakaman Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra berlangsung dengan prosesi militer yang dipimpin langsung oleh Menko Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Keluarga, upacara pemakaman Azyumardi Azra juga dihadiri sejumlah tokoh seperti Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH. Nasaruddin Umar, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Politikus Senior Golkar Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Demokrat Ahmad Harimurti Yudhoyono. 

JK mengenang sosok almarhum Azyumardi pernah menjadi Staf Wakil Presiden selama satu dekade.

Almarhum, ungkap JK, seringkali memberi saran, uraian hingga analisa terkait kemasyarakatan, sosial hingga keagamaan permasalahan negara yang baik untuk kepentingan negara.

“Tentu banyak sekali pengalamannya yang baik dengan dia, apalagi 10 tahun,” ujar Kalla.

JK mengakui almarhum Azyumardi merupakan guru besar, ahli sejarah, ahli keislaman.

Ketika bertugas di Dewan Pers, lanjut JK, sosok Azyumardi pun begitu rajin menulis di media
massa mainstream.

“Beliau memberikan pandangan-pandangan yang baik pada masyarakat, tentu pengabdian beliau tidak banyak orang yang seperti itu."

"Para cendekiawan, akademisi kita yang hebat itu tidak banyak,” pungkasnya.

Penulis kelas dunia

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengenang almarhum Ketua Umum Dewan Pers Azyumardi Azra tokoh cendekiawan muslim yang begitu melegenda.

Kepergian almarhum, lanjut AHY, meninggalkan banyak sederet jejak, utamanya pemikiran dan ide-ide besarnya yang selalu menyejukkan.

“Saya sendiri mengenang beliau tentunya selain juga tokoh pers Indonesia, tulisan-tulisannya selalu juga berkelas dunia,” kata AHY.

Putra Presiden ke-6 RI ini lantas mengungkapkan, saat dirinya masih duduk di bangku perkuliahan kerap membaca tulisan Guru Besar Sejarah Fakultas Adab ini.

Dalam tulisannya, kata dia, almarhum menggambarkan bagaimana demokrasi demokrasi Islam dan Indonesia menjadi acuan bagi negara-negara demokrasi lainnya.

Tulisan itu, sambung AHY, begitu berharga khususnya bagi Indonesia yang memiliki karakter masyarakat yang beragam dengan nilai Keislaman dan demokrasi yang baik dan bermartabat.

“Jadi sekali lagi kita semua kehilangan, berduka atas tokoh cendikiawan muslim Indonesia yang begitu melegenda berpulangnya tokoh salah satu muslim cendikiawan indonesia semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadah kebaikannya,” ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved