Berita Jateng
Ini Tanggapan Kepala Disdag Kudus terkait Konflik Rencana Pembangunan Pasar Babalan Kalirejo
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sudiharti menanggapi adanya permasalahan penolakan pembuatan kios di Pasar Babalan, Desa Kalirejo, Kudus.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sudiharti menanggapi adanya permasalahan penolakan pembuatan kios di Pasar Babalan, Desa Kalirejo, Kudus.
Selain itu, pihaknya juga telah menerima aduan dari pedagang yang meminta pembatalan kios.
Hal itu ia terima saat beraudiensi secara langsung pada Senin (19/9/2022) di Balai Desa Kalirejo.
"Ada 163 pedagang yang menolak, sedangkan total dari pedagang di pasar tersebut hingga 700," katanya.
Baca juga: Saparan, Warga Senden Kab Semarang Arak-Arakan Bawa Bendera Merah Putih Sepanjang 1.000 Meter
Baca juga: Jelang Vonis Terdakwa Dugaan Kecurangan Perades di Blora, Ratusan Orang Aksi Demo di Depan PN
Jumlah tersebut masih belum bisa untuk menentukan pembatalan, jika pedagang yang tidak setuju berjumlah lebih dari 50 persen maka pembangunan akan dibatalkan.
"Mau dibatalkan atau dialihkan saya harus laporan dulu kepimpinan saya. Harus dipastikan berapa yang menolak," ucapnya.
Pembangunan berupa penambahan 16 kios di lokasi depan pasar atau bagian timur.
Namun pembangunan tersebut meresahkan sebagian pedagang.
Mereka menilai, jika kios pada sisi depan dibangun, pedagang berspekulasi akan terjadi kesetimpangan pendapatan antara pedagang sisi timur dan barat.
Dari jumlah sementara, pedagang yang menolak sekitar 163 pedagang.
Jumlah tersebut dikatakan oleh Ambyah, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Babalan Kalirejo.
"Itu yang menolak adanya pembangunan kios yang di depan, karena waktunya mendadak pada hari Minggu kemarin diberitahu kalau ada audiensi dengan dinas, seketika kami minta tanda tangan pedagang yang nolak," ucapnya, usai menghadiri audiensi di Balai Desa Kalirejo.
Pria yang kesehariannya berjualan plastik itu mengharapkan, dari pada menambah kios baru pada bagian timur, sebaiknya dialihkan ke revitalisasi pasar.
Baca juga: Ganjar Tak Hadir pada Acara DPP PDIP di Kota Semarang, SGP: Bentuk Kepatuhan sebagai Petugas Partai
"Kita menolak dengan adanya kios baru. Kami harapkan revitalisasi dialihkan ke sarpras lain, mungkin untuk saluran irigasinya dan sebagainya," jelasnya.
Menurut Ambyah, pengalihan tersebut lebih tepat dan dibutuhkan oleh para pedagang, mengingat kondisi pasar yang sering banjir saat hujan.
Apalagi, kios pada sisi barat juga masih banyak yang kosong, dari 16 yang dibangun hanya terisi 5 kios saja. (*)