Berita Jateng
Hendi Buka Bazar Oude Stadt Lanbouwmarkt di Kota Lama Semarang, Kampanyekan Produk Urban Farming
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu saat membuka Oude Stadt Lanbouwmarkt di Kota Lama Semarang, Mingggu (12/9/2022)..
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi tidak memungkiri dengan kondisi Kota Semarang sebagai kota metropolitan, luasan lahan tanam di Ibu Kota Jawa Tengah memang lebih terbatas bila dibandingkan dengan daerah sekitar.
Namun hal itu bukan berarti membuat Pemerintah Kota Semarang pasrah dalam pengembangan komoditas pertanian guna menggerakkan perekonomian ibukota Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu saat membuka Oude Stadt Lanbouwmarkt di Kota Lama Semarang, Mingggu (12/9/2022).
Baca juga: Ada 20 Tempat Karaoke di Pasar Klitikan Penggaron Semarang, Satpol PP Minta Segera Dikosongkan
Baca juga: Serahkan Kasus Dugaan Korupsi Aset yang Melibatkan Saksi Iwan Budi pada Polisi, BPKAD: Biar Jelas
Baca juga: Kepala Bapenda Semarang: Iwan Budi Jadi Saksi Kasus Dugaan Korupsi pada 2010 Silam di Instansi DPKAD
Dalam kesempatan tersebut, Hendi mengungkapkan Kota Semarang dengan luas sebesar 372,3 km persegi memiliki sebesar 5 persen lahan pertanian.
Dengan luas lahan tersebut Kota Semarang telah menjalankan urban farming yang tidak hanya untuk ketahanan pangan keluarga tapi juga bisa dijual hasilnya melalui bazar Oude Stad Lanbouwmarkt ini.
Bazar Oude Stadt Lanbouwmarkt menyajikan beberapa produk kuliner dari olahan hasil urban farming dan bahan organik.
Setelah sukses digelar pada 11 September 2022 lalu, selanjutnya akan dilaksanakan setiap hari Minggu di Kawasan Kota Lama setiap pukul 06.00 - 12.00 WIB, dengan setiap hari nantinya akan diisi beberapa UMKM kuliner dan handycraft.
“Ini pasar hasil-hasil pertanian yang diinisiasi oleh Kota Semarang untuk memberi sebuah ruang kepada UMKM terutama di Minggu pagi ini khusus di bidang pertanian. Kegiatan ini nantinya supaya bisa memasarkan produk-produk yang dikemas dengan baik agar memiliki harga jual lebih baik lagi,” ujar Hendi.
Di samping sebagai ajang pameran olahan hasil urban farming, menurut Hendi, kegiatan tersebut juga akan menggugah pariwisata Kota Semarang yang akan mendatangkan orang-orang dari berbagai daerah.
Dirinya menyampaikan bahwa nantinya orang-orang yang datang akan menghabiskan uang, berbelanja sehingga perekonomian di Kota Semarang tumbuh dengan baik dan pajaknya akan meningkat pesat serta pembangunan meningkat dengan cepat.
Baca juga: Pemkab Blora Belum Ada Perda Pengelolaan Pasar, Kini Bikin Surat Perjanjian untuk Cegah Penyimpangan
Baca juga: Buat Kamu Warga Solo, Denny Caknan dan Happy Asmara Akan Hibur Masyarakat di Pasar Malam Sekaten
“Saya juga ingin mengangkat para petani Kota Semarang supaya mereka bisa memiliki tempat untuk memasarkan produknya. Selanjutnya menjadi sebuah event atau atraksi yang rutin digelar di Kota Lama sehingga akan semakkn banyak orang datang ke Kota Semarang,” ungkapnya.
Hendi juga berharap dengan event rutin ini, diharapkan orang-orang akan semakin rutin datang ke Semarang khususnya Kota Lama. “Pariwisata bisa meningkat, ekonominya tumbuh dengan baik,” imbuh Hendi.
“Mudah-mudahan event ini bisa langgeng dan bisa membuat Semarang tambah hebat. Pagi dan malam akan ada pedagang yang berjualan, mereka bisa memilih peluang untuk memamerkan produk sekaligus berjualan dan ini merupakan upaya kita bersama supaya UMKM Kota Semarang ikut naik kelas,” pungkas Hendi. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/produk-urban-farming-912.jpg)