BRI Liga 1
PSIS vs Persikabo di Stadion Jatidiri Semarang, Sama-sama Kehilangan Gelandang, Siapa akan Menang?
PSIS Semarang akan menjamu Persikabo 1973 di Stadion Jatidiri Semarang. Kedua tim sama-sama kehilangan gelandang, siapa yang akan menang?
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Yayan Isro Roziki
Aqsha terbilang sukses menjalankan perannya, terutama mengawal pergerakan playmaker Persis Solo, Alexis Messidoro.
"Proses adaptasi saya di posisi baru, yang kemarin memang masih meraba-raba, saya masih adaptasi. Insyaallah untuk besok saya bisa jauh lebih siap jika bermain di posisi gelandang lagi," kata Aqsha.
Persikabo juga kehilangan gelandang
Bila PSIS kehilangan dua gelandangnya yakni Eka Febri dan Oktafianus, Persikabo juga kehilangan gelandang sekaligus kapten tim Manahaati Lestussen yang masih dibekap cedera.
Pelatih Persikabo, Djadjang Nurdjaman menyebut dalam 21 pemain yang ia bawa ke Semarang semuanya siap tampil.
"Menurut kami, semua yang kami miliki adalah bagian yang harus siap semua. Ketika satu atau dua pemain absen yang lainnya harus siap," kata Djadjang.
"PSIS memiliki materi pemain yang cukup bagus dan mereka main di kandang. Tentu kami harus waspadai. Dan kami datang kesini intinya untuk meraih poin. Insyaallah 21 pemain yang kami bawa semua dalam keadaan siap," jelas eks pelatih Persib Bandung tersebut.
Reuni para mantan
Disisi lain, duel PSIS kontra Persikabo akan jadi momen emosional sejumlah pemain dari kesebelasan masing-masing.
Dari kubu PSIS, terdapat dua eks Persikabo yaitu Wawan Febrianto dan Guntur Triaji.
Sedangkan dari Persikabo dihuni dua eks PSIS, Tegar Infantrie Sukamto dan Gilang Ginarsa.
Gilang Ginarsa merupakan eks bek kanan andalan PSIS di Liga 1 2018.
Sedangkan Tegar Infantrie merupakan produk asli PSIS Semarang. Semasa belia, Fantrie bahkan pernah menjabat sebagai kapten PSIS yunior.
"Pasti kembali ke Jatidiri jadi laga emosional buat saya. Pertandingan besok menjadi motivasi tersendiri buat saya bagaimana saya bisa menunjukkan kualitas saya di lapangan," kata Infantrie.
Ingin membuktikan kualitas jadi tekad bulat Infantrie pasca dilepas PSIS.
Ia tak menampik masih memiliki harapan bisa berkostum PSIS.
"Saya datang kesini sebagai lawan, pastinya selama 90 menit saya akan profesional."
"PSIS bagi saya selalu dihati, tentu sebagai pemain yang besar dari PSIS ingin suatu saat kembali lagi ke Semarang," ungkap Infantrie. (*)