Suharso Monoarfa Dicopot PPP

Lelah Berkonflik, DPC PPP Pati Sayangkan Pencopotan Suharso Manoarfa: Ketum Tak Niat Mecelehkan

DPC PPP Pati menyayangkan putusan Mahkamah Partai yang mencopot Suharso Manoarfa dari jabatan Ketua Umum. PPP Pati yakin Ketum tak niat lecehkan kiai

Tribunnews.com/Jeprima
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Manoarfa memberikan kata sambutan disela-sela penyerahan berkas pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024 di gedung KPU, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022). PPP secara resmi mendaftarkan diri sebagai salah satu calon partai peserta Pemilu 2024 ke KPU. 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Pati, mengaku lelah atas konflik yang sering melanda partai berlambang Ka'bah itu.

Sehingga, DPC PPP Pati menyayangkan putusan Majelis dan Mahkamah Partai dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Serang, Banten, yang mencopot Suharso Manoarfa dari jabatan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

DPC PPP Pati yakin, Suharso Manoarfa sepenuhnya tak berniat melecehkan kalangan pesantren dan kiai, terkait pernyataan soal 'amplop kiai' yang memantik polemik dalam tubuh partai berlambang Ka'bah.

Hal ini disampaikan Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Pati, Zamroni.

“Setelah kami mengikuti pernyataan Ketua Umum (Suharso Manoarfa) saat kegiatan yang dilaksanakan KPK, kami bisa mengambil kesimpulan bahwa yang disampaikan Pak Ketua Umum tidak melecehkan kiai."

"Hanya saja narasi yang dibuat memang khilaf. Tapi saya yakin Pak Ketum tidak sedikit pun punya niat melecehkan,” ujar Zamroni via sambungan telepon pada TribunMuria.com, Kamis 8 September 2022.

Baca juga: Tok! Suharso Manoarfa Resmi Dicopot dari Ketua Umum PPP, Putusan Majelis dan Mahkamah Partai

Baca juga: Ketua PPP Kudus Dukung Pencopotan Suharso Manoarfa dari Ketua Umum Partai: Sudah Sesuai AD/ART

Baca juga: Suharso Manoarfa Melawan Hasil Mukernas Serang: Saya Masih Ketua Umum PPP

Zamroni mengakui, kader-kader PPP di tingkat bawah sempat menyayangkan pernyataan Suharso.

“Namun, setelah mendengarkan secara utuh, kemudian dilakukan tabayyun atau klarifikasi oleh Ketum bersama Sekjen ke beberapa kiai khos kami, juga (kiai) di luar PPP, itu kan akhirnya bisa menerima,” ucap dia.

Lelah berkonflik

Karena itu, lanjut Zamroni, pihaknya secara pribadi maupun secara organisasi amat menyayangkan keputusan Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, dan Majelis Pertimbangan PPP yang mencopot Suharso Monoarfa, dari jabatan Ketua Umum PPP.

“Kami sudah lelah konflik terus. Apalagi saat ini kami sedang fokus, konsentrasi, untuk verifikasi Parpol sebagai pintu masuk PPP lolos menjadi kontestan Pemilu 2024,” ujar dia.

Menurut Zamroni, konflik ini merugikan partai. Mengingat, tidak lama lagi partai akan melakukan penjaringan bakal calon anggota legislatif (caleg).

“Konflik ini akan jadi problem serius di daerah. PPP mau tidak mau harus menerima bully-an (perundungan) dari luar PPP."

"Misal nanti ada yang mau nyaleg lewat PPP akan berpikir ulang kalau kondisi seperti ini,” ungkap Zamroni.

Ia berharap, kader-kader di bawah tidak terpengaruh konflik ini dan tetap fokus dengan kerja-kerja elektoral jelang 2024.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved