Berita Jateng

Viral Hadiah Kejuaraan Bulutangkis Bupati Cup 2022 Rp50 Ribu di Kab Pekalongan, Ini Penjelasan PBSI

Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dihebohkan dengan kejuaraan bulutangkis Bupati Cup 2022, yang salah satu juaranya mendapatkan hadiah Rp 50 ribu.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/INDRA DWI PURNOMO
Ketua PBSI Kabupaten Pekalongan Nur Wachid (kanan) saat menggelar press release didampingi Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar (tengah), dan Ketua KONI Kabupaten Pekalongan Suryan (kiri) di ruang rapat Bupati Pekalongan, Senin (5/4/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, KAJEN - Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dihebohkan dengan kejuaraan bulutangkis Bupati Cup 2022, yang salah satu juaranya mendapatkan hadiah Rp 50 ribu.

Kejadian ini mencuat setelah, salah satu orangtua peserta mengunggah soal hadiah yang diterima oleh anaknya di media sosial.

Perlombaan ini diselenggarakan pada 27-28 Agustus 2022 di GPU Kajen.

Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Pekalongan Nur Wachid meminta maaf atas viralnya berita tersebut.

Ia mengatakan, bahwa kegiatan ini murni diselenggarakan oleh PBSI Kabupaten Pekalongan.

Baca juga: "Sepuh" Terpilih Film Fiksi Pelajar Terbaik dalam Festival Film Purbalingga 2022

Kejuaraan tersebut, sebagai kepedulian PBSI untuk menggairahkan perbulutangkisan Kabupaten Pekalongan yang disandingkan dengan peringatan hari Jadi Kabupaten Pekalongan ke-400 tahun dan HUT ke-77 Republik Indonesia.

"Bupati Pekalongan sama sekali tidak mengetahui terkait kegiatan ini, dan tidak terlibat, baik langsung maupun tidak langsung."

"Kami bersalah melabeli Bupati Cup atas kegiatan ini tanpa seizin Ibu Bupati dan Pemkab Pekalongan," kata Ketua PBSI Kabupaten Pekalongan Nur Wachid saat menggelar press release di Ruang Rapat Bupati Pekalongan, Senin (5/9/2022).

Ia menjelaskan, dalam pemberian apreasiasi kepada pemenang sangatlah tidak pantas yang berakibat menyudutkan kredibilitas Pemkab Pekalongan 

"Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dan Wabup Pekalongan Riswadi atas kebodohan saya dan panitia, yang mengakibatkan situasi seperti ini dan mempengaruhi jalannya roda Pemkab Pekalongan, baik langsung maupun tidak langsung," jelasnya.

Selain itu juga, Ketua PBSI Kabupaten Pekalongan juga menyampaikan permohonan maaf kepada KONI Kabupaten Pekalongan atas kejadian tersebut.

"Sejak viralnya pemberitaan ini, kami telah melakukan koordinasi dan evaluasi dengan KONI, PBSI korwil Pekalongan," imbuhnya.

Nur Wachid menceritakan, dalam pamflet yang tersebar memang tertulis total hadiah kejuaraan itu mencapai Rp 12 juta, dibagi untuk 20 kelas.

Baca juga: Ibu Sembilan Anak di Banyumas Ini Tolak Kenaikan Harga BBM, Minta Bupati Tegur Presiden Jokowi

Namun saat perlombaan peserta tidak sesuai target, hanya total 110 peserta. 

"Namun dalam pelaksanaannya jumlah pendaftar sedikit, tidak mencukupi sampai 20 kelas di masing-masing kelas, sehingga hanya dipertandingkan 10 kelas. Untuk hadiahnya diberikan total nilai Rp 5,1 juta," ucapnya.

Kejuaraan yang dilombakan, yakni tunggal prausia dini, juara I mendapatkan hadiah Rp 125 ribu, juara II Rp 75 ribu, dan juara III Rp 50 ribu.

"Ada dua pemenang di juara III. Ada dua kelas yamg dilombakan, sehingga total Rp 600 ribu," katanya.

Lalu, di kelas tunggal anak putra-putri, tunggal pemula, tunggal taruna putri, untuk juara I masing-masing Rp 150 ribu, juara II Rp 100 ribu, dan juara III Rp 75 ribu.

Sehingga, total 400 ribu untuk tiap kelas.

"Ada empat kelas sehingga total Rp 1,6 juta," ucapnya.

Sementara di kelas tunggal remaja putra dan tunggal taruna putra juara I Rp 200 ribu, juara II Rp 150 ribu, dan juara III Rp 100 ribu.

Ada dua kelas, sehingga total Rp 1,1 juta.

Sedangkan untuk kelas pemula putra dan ganda taruna, juara I Rp 350 ribu, juara II Rp 250 ribu, dan juara III Rp 150 ribu.

"Ada dua kelas sehingga totalnya Rp 1,8 juta," imbuhnya.

Wachid mengungkapkan, ia bersama panitia melakukan silaturahim ke rumah atlet pemenang juara 3 kategori tunggal putra usia pra dini Ozil.

Dalam silaturahim tersebut, menyampaikan permintaan maaf atas kejadian ini khususnya, dalam pemberian apreasiasi yang tidak pantas dan dikeluhkan melalui media sosial oleh orangtua atlet.

"Pada akhirnya diterima dengan baik dan lapang dada, serta saling memaafkan dan tidak mempermasalahkan lagi."

"Saya juga memohon maaf kepada seluruh atlet yang bertanding, orangtua atlet serta pelatih atas kebodohan kami, selaku panitia, khususnya pemberian apreasiasi yang tidak pantas," ungkapnya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar mengatakan, Bupati Pekalongan tidak tahu menahu mengenai perlombaan tersebut dan melabelkan Bupati Cup.

"Hadiah lomba Rp 50 ribu, saya kira tidak usah bilang label Bupati cup, selevel RT saja hadiah tersebut tidak sesuai. Sehingga, ini menjadi evaluasi bersama," kata Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar.

Seluruh kegiatan olahraga di Kabupaten Pekalongan, pihaknya meminta kepada Dinporapar jika mengajukan lomba dan melabelkan Bupati Cup harus sesuai prosedur yang ada.

"Masyarakat Kabupaten Pekalongan, saya kira Gandrung olahraga. Kemarin saya menghadiri turnamen sepakbola terlihat sangat luar biasa sekali masyarakatnya dan ini bisa menjadi cerminan kami pemerintah dalam rangka membangun keolahragaan di Kabupaten Pekalongan," imbuhnya.

Pihaknya menambahkan, peristiwa ini adalah evaluasi bagi dunia olahraga Kabupaten Pekalongan, khususnya PBSI.

"Apakah ini selesai dengan minta maaf, saya kira, nanti kita evaluasi dengan ketua KONI Kabupaten Pekalongan," tambahnya.

Ketua KONI Kabupaten Pekalongan Suryan berharap kejadian ini tidak terulang kembali dan pembinaan olahraga bulutangkis ke depan harus lebih produktif, memperhatikan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Pekalongan.

"Jangan kemudian, teman-teman terjebak dengan formalitas penyelenggaraan sebagai resmi atau tidaknya, sementara esensinya ditinggalkan. Saya tidak mau hal ini terulang kembali," kata Ketua KONI Kabupaten Pekalongan Suryan.

Perlu diketahui, bahwa dalam kepengurusannya yang hampir setahun berjalan, olahraga di Kabupaten Pekalongan memang ada progres.

Menurutnya, bulutangkis di Kabupaten Pekalongan, cabang olahraga yang tidak dipioritaskan masuk di pekan olahraga provinsi.

"Bagi saya dalam pemetaan, cabang olahraga bulutangkis Kabupaten Pekalongan, tidak kami prioritaskan masuk di pekan olahraga provinsi karena tingkat persaingannya memang belum layak."

"Sehingga, kami mendorong kepada pengurus untuk rajin menyelenggarakan kegiatan pertandingan internal. Namun demikian, menurut saya ada pembacaan atau penerjemahan yang salah memaknai potensi yang ada di Kabupaten Pekalongan berkaitan dengan cabang olahraga bulutangkis," ujarnya.

Sementara Roni, orangtua Ozil yang menjadi juara 3 kejuaraan bulutangkis Bupati Cup 2022, kategori tunggal putra usia pra dini mengatakan, pasca kejadian tersebut pihak PBSI sudah komunikasi dan datang langsung ke rumah untuk meminta maaf atas kejadian tersebut.

Baca juga: Buruh Rokok Miskin di Kudus Dapat Bantuan Kemensos, Tinggal Bersama Anak Tunggal yang Lumpuh Total

"Saya sudah berbicara dengan Ketua PBSI dan saya sudah memaafkan atas kejadian tersebut. Bahkan, ada beasiswa kepada anak saya dari Ketua PBSI Kabupaten Pekalongan dan uang tambahan hadiah juga sudah kami terima."

"Alhamdulillah sudah tidak ada masalah lagi," katanya.

Ia juga memohon maaf kepada Bupati Pekalongan yang telah mengshare hadiah tersebut ke Facebook.

"Saya juga minta maaf kepada Bupati Pekalongan atas foto yang saya share Facebook dan saya juga meminta maaf kepada ketua PBSI serta KONI Kabupaten Pekalongan, dan masalah ini sudah selesai," imbuhnya. (*)

 

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved