Berita Jateng

Ibu Sembilan Anak di Banyumas Ini Tolak Kenaikan Harga BBM, Minta Bupati Tegur Presiden Jokowi

Serikat Masyarakat Bergerak (Semarak) Kabupaten Banyumas menggelar aksi protes kenaikan harga BBM di alun-alun Purwokerto.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/PERMATA PUTRA SEJATI
Seorang ibu 9 anak saat ikut berorasi dalam aksi demostrasi Serikat Masyarakat Bergerak (Semarak) Kabupaten Banyumas di alun-alun Purwokerto, Senin (5/9/2022). Aksi mereka kali ini adalah menuntut agar pemerintah pusat menurunkan harga BBM. 

TRIBUNMURIA.COM, PURWOKERTO - Dalam aksi demostrasi Serikat Masyarakat Bergerak (Semarak) Kabupaten Banyumas di alun-alun Purwokerto, ada seorang ibu-ibu perwakilan warga yang ikut berorasi.

Dalam orasinya itu dia mengaku mempunyai 9 orang anak dan dalam kesehariannya membutuhkan biaya untuk kendaraan.

Dalam menggunakan kendaraan, dia tidak cukup hanya dengan uang Rp 50 ribu.

"Anak saya 9, minta tolong jangan tuli, kalian itu digaji rakyat jadi kalau rakyat ngomong didengarkan," teriaknya dalam orasi. 

Baca juga: Tampil Menawan, Pemain Muda Persijap Asal Jepara Adam Aditya Dipuji Pelatih

Ia mengatakan agar Bupati Banyumas, Achmad Husein jangan takut dikatakan anak durhaka.

"Kalau Pak Husien adalah bapak saya, berarti Jokowi ibaratnya adalah kakek saya.

Kalau Jokowi berbuat tidak benar diingatkan. Sehingga dikatakan anak yang soleh," ungkapnya.

Ia mengatakan yang resah dengan kenaikan harga BBM banyak dari berbagai kalangan.

Sementara itu Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan usulan ini akan disampaikan.

"Baik sepakat turunin BBM, saya anterin dan saya sampaikan ya sudah saya sampaikan bersama-sama, bertemu dengan ketua DPR RI dan presiden," terangnya saat menyampaikan di depan mahasiswa. 

Sementara itu Ketua DPRD Banyumas, Budi Setiawan mengatakan keputusan itu adalah wewenang pemerintah pusat. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Hiace vs Trailer di Tol Batang, 7 Orang Meninggal Dunia di TKP

"Kami akan mengkaji juga apa yang kalian sampaikan.

Pada prinsipnya kami mendukung tuntutan kalian semua," katanya.

Namun dalam perkembangannya para mahasiswa tiba-tiba menuntut pula supaya menaikan UMR. 

Hal itu mengingat para mahasiswa melihat kenaikan harga BBM harus diimbangi dengan kenaikan UMR. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved