Berita Jateng

Harga Cabai Rawit Merangkak Naik, Petani di Temanggung Nikmati Keuntungan: Alhamdulillah

Harga cabai rawit di sejumlah pasar di Jawa Tengah termasuk Temanggung, mengalami kenaikan. Kenaikan harga cabai rawit ini disyukuri petani Temanggung

Istimewa
Petani di Dusun Bebengan, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, tengah memanen cabai rawit di lahan milik mereka, Minggu (4/9/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, TEMANGGUNG - Harga cabai rawit di sejumlah daerah kembali mengalami kenaikan, tak terkecuali di Temanggung.

Kenaikan harga cabai rawit tak hanya terjadi di tingkat konsumen. Harga cabai di tingkat petani pun mengalami kenaikan.

Misalnya yang terjadi di Dusun Bebengan, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung.

Saat ini harga cabai rawit di tingkat petani mulai merangkak naik, yakni menjadi Rp35.000 per kilogram (Kg) dari harga sebelumnya yang hanya berada di kisaran Rp20.000 per kilogramnya.

"Kemarin sempat mencapai Rp75.000 per kilo, terus pada bulan Juli turun sampai Rp20.000, sekarang naik lagi menjadi Rp35.000 per kilogramnya, Alhamdulillah," kata Muslimin (41), dalam keterangannya, Minggu (4/9/2022).

Muslimin menyebutkan, dengan harga jual Rp35.000 per kilogram saat ini, petani mengaku telah mendapatkan keuntungan.

Diakuui, biaya perawatan tanaman cabai ini membutuhkan modal yang sejatinya cukup besar.

"Dengan harga Rp35.000 setiap kilonya itu petani sudah mendapat keuntungan, dan bisa menutup biaya operasional penanaman maupun perawatan," imbuhnya.

Ia mengatakan, kenaikan harga cabai saat ini disebabkan oleh ketersediaan cabai saat ini berkurang lantaran sebagian besar petani di Kabupaten Temanggung tengah fokus menanam tembakau.

"Saat ini sebagian besar petani di Temanggung menanam tembakau, jadi lahan budidaya tanaman cabai sedikit, secara otomatis stok cabai juga berkurang," imbuhnya.

Darno (54) petani lainnya mengatakan, di lahan seluas satu hektare dirinya bisa memanen hingga 7 kuintal cabai.

Jumlah ini diklaim cukup produktif karena pada panen musim ini tanaman tumbuh subur dan minim terserang hama penyakit.

"Satu kali petik di lahan satu hektare itu bisa menghasilkan 7 kuintal cabai, karena kesuburan tanaman pada musim panen tahun cukup baik," katanya.

Lanjutnya, selain cabai rawit merah, harga cabai merah keriting juga mengalami kenaikan harga.

Dari harga Rp20.000, kini harganya di tingkat pasar tradisional menembus angka Rp60.000 per kilogram.

"Cabai keriting juga naik, bahkan di pasaran sudah mencapai harga Rp60.000 perkilo gramnya," pungkasnya.

Harga cabai rawit di Pasar Bulu Semarang capai Rp70.000 per Kg

Harga komoditas cabai di Kota Semarang untuk jenis cabai merah kembali mengalami kenaikan lagi setelah akhir Agustus lalu mengalami kenaikan.

Menurut pedagang di Pasar Karangayu Semarang, kenaikan harga tersebut terjadi baik pada rawit merah, keriting merah, maupun teropong merah dengan kisaran kenaikan mencapai Rp 20.000.

Dengan kenaikan tersebut, harga tertinggi kini yakni pada cabai keriting merah dan teropong merah yang masing-masing mencapai Rp70.000 per kilogram.

"Keriting merah awalnya Rp 50 ribu per kilogram naik menjadi Rp 70 ribu per kilogram, teropong merah dari Rp 50 ribu jadi Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu, dan rawit merah setan awalnya Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu jadi Rp 50 ribu sampai Rp 55 ribu," kata Desi, satu di antara pedagang di Pasar Karangayu Semarang, Jumat (2/9/2022).

Desi lebih lanjut menyebutkan, kenaikan harga cabai merah ini terjadi sejak kemarin, Kamis (1/9). Namun, kata dia, kenaikan kemarin hanya pada kisaran Rp 3.000.

Ia menyebutkan, kenaikan hari ini terjadi secara drastis mencapai Rp 20 ribu.

"Kemarin naiknya tidak banyak, masih bisa dijual sama. Hari ini naiknya sampai Rp 20 ribu," ujarnya.

Senada dikatakan Isa, pedagang lain di pasar tersebut. Menurut Isa, harga cabai tertinggi saat ini yakni keriting merah dan teropong merah yang mencapai Rp 70 ribu per kilogram.

Adapun disebutkan, selain rawit merah, teropong merah, dan rawit merah, harga cabai mengalami kenaikan yakni rawit putih yang semula Rp 25 ribu per kilogram menjadi Rp 30 ribu per kilogram.

Menurut Isa, kenaikan harga tersebut semakin memberikan pengaruh terhadap penjualan.

Sebab kata dia, saat harga turun penjualan sudah sepi. Dengan kenaikan harga, menurutnya membuat penjualan semakin sepi.

"Dulu mahal tapi ramai dan sampai telat barang. Sekarang mahal, tapi barang ada. Apa-apa mahal tapi jualnya tidak jalan (susah)," ungkapnya.

Di sisi lain Isa menambahkan, untuk harga cabai hijau seperti keriting hijau maupun teropong hijau masih stagnan di kisaran Rp 30 ribu per kilogram.

Adapun disebutkan pedagang pula, hijau ceplus stagnan di kisaran Rp 50 ribu per kilogram. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved