Berita Jateng

Penuturan Juru Kunci Makam Nyai Brintik, Pegang Teguh Pesan Almarhum Orang Tua

Kumalasari mengabdikan dirinya sebagai perawat atau juru kunci makam Nyai Brintik, sosok yang dipercaya sesepuh wilayah Bergota, Semarang.

Penulis: Budi Susanto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/BUDI SUSANTO
Ari Kumalasari juru kunci makam Nyai Brintik, saat ditemui Tribunjateng.com di makam Nyai Brintik yang terletak di Kompleks Pemakaman Bergota Semarang, Rabu (31/8/2022). 

Sembari menunggu, Kumalasari bercerita mengenai pengalamannya menjadi juru kunci makam.

Karena meneruskan orang tuanya menjadi juru kunci, ia memegang teguh kata-kata yang dari almarhum orang tuanya.

"Orang tua saya pernah bilang, agar selalu merawat makam ini, dan melayani semua orang yang mau berziarah," katanya kepada TribunMuria.com, Rabu (31/8/2022).

Pesan itu selalu diterapkan oleh Kumalasari dalam menjalani kesehariannya.

Selelah apapun, Kumalasari tetap melayani dan merawat makam Nyai Brintik.

"Kadang ada yang datang pukul 11 malam sampai subuh, ya saya tetap melayani peziarah itu," terangnya.

Kumalasari juga berujar harus membagi waktu antara pekerjaan rumah tangga dan juru kunci.

Namun ia tak pernah mengeluh, karena ia sudab berjanji kepada almarhum orang tuanya. 

Baca juga: 12 Siswa SD di Cianjur Tertular HIV/AIDS, KPA: Gara-gara Perilaku Orangtua

Merawat makam Nyai Brintik dimaknai Kumalasari sebagai langkah untuk berbakti kepada leluhur.

"Kalau gaji ya tidak ada, tapi rezeki selalu datang. Saya juga bersyukur masih diberi kesehatan," terangnya.

Saat ditanya mengenai pengalaman mistis saat menjadi juru kunci, Kumalasari hanya tersenyum.

"Meski pernah mengalami, namun saya anggap sebagai semangat, misalnya lebih taat beribadah ataupun lebih giat saat membersihkan lingkungan," tambahnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved