Berita Jateng
APTI Minta Bupati dan Pemkab Temanggung Berjuang Bersama Tolak Kenaikan Cukai 2023
Di sela-sela acara Wiwit Mbako dan Panen Kopi di Alun-alun Temanggung, APTI meminta Bupati dan Pemkab Temanggung berjuang bersama tolak kenaikan cukai
TRIBUNMURIA.COM, TEMANGGUNG – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) meminta Bupati Temanggung dan Pemkab Temanggung berjuang bersama menolak revisi PP 109 Tahun 2012 dan kenaikan cukai tahun 2023.
Hal ini disampaikan perwakilan APTI Temanggung di sela-sela acara Wiwit Mbako dan Panen Kopi di Alun-Aaun Temanggung pada Minggu (21/8/2022).
Perwakilan petani yang dalam APTI membentangkan banner berisi permintaan kepada Bupati Temanggung, Al Khadziq, dan Pemkab Temanggung agar turut berjuang bersama dalam melawan berbagai wacana regulasi nasional yang berpotensi mematikan para petani tembakau lokal.
Termasuk kenaikan cukai 2023, yang dinilai akan merugikan para petani tembakau.
Dalam banner yang dibentangkan di dalam Area Taman Pengayoman tersebut tertulis:
'BAPAK BUPATI DAN PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG MOHON BERSAMA KAMI APTI DAN PETANU TEMBAKAU UNTUK BERJUANG MENOLAK REVISI PP 109 TH 2012 DAN KENAIKAN CUKAI TH 2023.'
Sekretaris DPC APTI Kabupaten Temanggung, Yamuhadi, mengatakan hal tersebut merupakan aspirasi dari petani tembakau.
Menurut Yamuhadi, aspirasi pemohonan agar bupati dan pemkab berjuang bersama petani tak hanya digaungan di Kabupaten Temanggung saja.
Melainkan juga di seluruh wilayah sentra pertembakauan di Indonesia yang resah dengan adanya berbagai regulasi pemerintah pusat yang mengancam eksistensi petani tembakau.
“Beberapa hal yang menjadi keresahan petani tembakau antara lain belum adanya regulasi pembatasan importasi tembakau, wacana revisi PP 109 Tahun 2012, hingga rencana kenaikan cukai tahun 2023 mendatang,” kata Yamuhadi, dalam keterangannya, Senin (22/8/2022).
Ia menambahkan, berbagai regulasi tersebut merupakan sebuah momok besar mengingat hal itu dirasa cukup memberatkan industri rokok yang akan berimbas langsung terhadap petani tembakau.
“Dengan adanya isu-isu terkait kebijakan yang kurang berpihak itu pasti sedikit banyak mempengaruhi pembelian bahan baku oleh pihak industri rokok."
"Padahal sebentar lagi petani tembakau akan menggelar panen raya tahun 2022,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Ritual Wiwit Mbako dan Panen Kopi, Lukman Sutopo mengungkapkan bahwa prosesi tersebut digelar sebagai pertanda dimulainya masa panen tembakau oleh para petani di Kabupaten Temanggung.
Baik itu yang berasal dari lahan tanam di Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau.