Polisi Tembak Mati Polisi

4 Rekening Brigadir J Dikuras Sambo, Digunakan Transfer Rp200 Juta ke Bripka RR dan Skuad

4 rekening bank milik Brigadir J dikuasa Sambo, pascakorban diekskusi. Rekening Brigadir J digunkan Sambo kirim uang Rp200 juta k Bripa RR dan skuad

tribunjambi/ho
Foto Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat semasa hidup, dan cuplikan chatting dari nomornya di WhatsApp keluarga. Nomor WA Brigadir J terlihat aktif terakhir pukul 17.05 pada Jumat (8/7/2022) - Setelah Brigadir J tewas diekskusi, Sambo diduga menguasai 4 rekening bank milik korban. Rekening Brigadir J digunakan Sambo untuk transfer uang senilai Rp200 juta diduga kepada Bripa RR dan skuad. 

"Saya tidak tahu apakah ada hal seperti itu. Yang jelas kalau dari segi waktu sepertinya tidak mungkin, karena peristiwa itu terjadi saat kita reses di dapil," tuturnya pada Selasa (16/8/2022) dikutip dari Tribunnews.

Pada kesempatan yang sama, Taufik juga menjelaskan terkait kesan DPR yang seakan tidak banyak berkomentar terkait kasus tewasnya Brigadir J.

Taufik menjelaskan kesan seperti itu muncul lantaran DPR tengah dalam masa reses saat kasus Brigadir J ini bergulir.

Sehingga, menurutnya, hal tersebut membuat adanya kesulitan menggelar rapat secara formal.

Ditambah, digelarnya rapat formal juga perlu adanya izin dari pimpinan.

“Sehingga ketika terjadi di tengah masa reses kami gak bisa rapat-rapat sehingga yang terjadi di dalam grup yang angota Komisi III diam saja kita bertukar informasi di dalam grup,” ujarnya.

Ferdy Sambo Dilaporkan ke KPK

Ferdy Sambo dilaporkan oleh Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (Tampak) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait adanya tiga dugaan suap dalam kasus tewasnya Brigadir J.

Dikutip dari Tribunnews, pelaporan ini dilakukan pada Senin (15/8/2022).

Adapun rincian dugaan suap yang dilakukan Ferdy Sambo yaitu memberikan dua amplop kepada staf LPSK saat mengunjungi Kantor Div Propam pada 13 Juli 2022.

"Dilakukan salah seseorang dari stafnya Ferdy Sambo di ruangan Ferdy Sambo di Kadiv Propam," kata Koordinator TAMPAK Robert Keytimu.

Sementara dugaan suap yang kedua adalah adanya pemberian hadiah atau janji oleh Ferdy Sambo kepada Bharada Richard Eliezer, Brigadir RR, serta asisten rumah tangga, Kuat Ma'ruf.

Terakhir, pelaporan kepada Ferdy Sambo adalah terkait dugaan suap kepada satpam kompleks di kediamannya.

Robert mengatakan satpam tersebut mengaku telah dibayar sejumlah uang agar menutup portal menuju kompleks rumah Irjen Ferdy Sambo.

"Muncul pengakuan dari petugas keamanan atau satpam kompleks rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling Ill, Jakarta Selatan."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved