Berita Pati
Dampak Banjir Terjang Empat Kecamatan, Bupati Pati Haryanto Sebut Kerugian Capai Rp 32 Miliar
Bupati Pati Haryanto menyebut kerugian yang dialami masyarakat akibat terjadinya banjir bandang, Kamis (14/7/2022) lalu mencapai puluhan miliar rupiah
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati Haryanto menyebut total kerugian yang dialami masyarakat akibat terjadinya banjir bandang pada Kamis (14/7/2022) lalu mencapai puluhan miliar rupiah.
Menurut dia, taksiran total kerugian yang dialami masyarakat mencapai Rp 32 miliar.
Nominal kerugian tersebut dihitung berdasarkan dampak banjir bandang di empat kecamatan, yakni Pati, Trangkil, Wedarijaksa, dan Margoyoso.
Beberapa kerusakan dan kerugian tersebut meliputi sektor pertanian, perikanan, serta rumah dan fasilitas lainya.
Baca juga: Guru Ngaji Cabul di Kudus Divonis 18 Tahun Penjara, Hakim: Seharusnya Dia Beri Pendidikan Positif
Baca juga: Akun @UpWanita Unggah Aksi Asusila Perawat, RSUD RA Kartini Lapor Pencemaran Nama Baik ke Polisi
Baca juga: Jalan Menuju Lokasi Jatuhnya Pesawat T-50i Sangat Terjal, Jaraknya 55 Km Dari Pusat Kota Blora
Dua desa yang terdampak paling parah ialah Desa Tunjungrejo dan Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso.
Ia menyebut, Pemerintah Daerah sudah berupaya cukup maksimal untuk menangani dampak banjir bandang yang terjadi pada beberapa hari lalu.
“Jadi sejak tanggal 14 kita semuanya bergerak. Pemda, TNI, Polri, relawan, BPBD, bahkan tetangga daerah juga ikut berpartisipasi dalam rangka untuk menangani banjir bandang yang ada di Desa Bulumanis Kidul maupun Tunjungrejo,” kata dia dalam rilis Prokompim Setda Kabupaten Pati, Selasa (19/7/2022).
Haryanto menyebut, saat ini ada dua penanganan yang harus diutamakan.
Pertama, warga yang terkena dampak cukup parah sehingga tidak bisa memasak lantaran rumahnya hilang tersapu banjir.
Dalam hal ini Pemerintah Daerah telah menyiapkan persediaan makanan dari dapur umum Dinas Sosial Kabupaten Pati.
Kedua, Haryanto akan memfokuskan untuk perbaikan tanggul sementara guna mengantisipasi jika ada hujan turun yang dapat mengakibatkan luapan air kembali.
“Karena tanggul ini adalah upaya untuk mencegah supaya jangan sampai terjadi kalau ada banjir. Setelah tanggul ini terpenuhi baru nanti pembersihan lahan yang ada di sekitarnya ini. Nanti baru kita pembangunan rumah (yang rusak),” jelas dia.
Untuk pembangunan rumah warga yang rusak akibat banjir bandang tersebut, Haryanto akan mengupayakan dari Corporate Social Responsibillity (CSR) Bank Jateng, Baznas, serta dari Pemerintah Daerah.
Baca juga: Turut Misi Pencarian, Warga Blora Temukan Potongan Jasad Pilot dan Puing Sayap Pesawat T-50i
Baca juga: Dua Jam Sisir Lokasi, Tim Gabungan Temukan Black Box Pesawat TNI AU T-50i di Hutan Blora
Baca juga: Fany Regiyan Resmi Pimpin Persiku Jr, Akan Komandoi Selama Masa Kontrak Satu Musim
“Yang jelas nanti kita meringankan beban itu, karena ini harus disangga bersama-sama karena jumlahnya ada 14 rumah di Bulumanis Kidul, kemudian 18 rumah ada di Tunjungrejo, karena di Tunjungrejo kan ada rumah yang rusak ringan, rusak berat, bahkan ada yang hilang sama sekali,” jelas dia.
Haryanto berharap penanganan pascabanjir ini segera terealisasi sehingga masyarakat bisa kembali ke rumahnya masing-masing dan beraktivitas secara normal. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/tanggul-darurat-197.jpg)