Berita Jateng
Gandeng PHDI, Krematorium Akan Dibangun di TPU Malon Gunungpati Semarang pada 2023
Pembangunan krematorium bagi umat hindu akan segera direalisasi oleh Pemerintah Kota Semarang bersama PHDI Kota Semarang pada 2023 mendatang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pembangunan krematorium bagi umat hindu akan segera direalisasi oleh Pemerintah Kota Semarang bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang pada 2023 mendatang.
Pembangunan krematorium mengalami perubahan tempat yang sebelumnya di TPU Kedungmundu, kini direncanakan di TPU Malon Gunungpati.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali menjelaskan, perubahan tempat ini lantaran rencana pembangunan krematorium di TPU Kedungmundu sempat mendapat penolakan dari warga.
Sehingga, pihaknya mengganti rencana di TPU Malon Gunungpati.
Baca juga: Serahkan Santunan Kematian untuk 123 Ahli Waris, Bupati Kudus Hartopo: Bentuk Empati dari Pemerintah
Baca juga: Bak Film Action, Mobil Pengangkut Rokok Ilegal di Pati Terperosok ke Sawah saat Aksi Kejar-kejaran
Menurutnya, terjadinya penolakan dari warga ini karena sosialisasi yang dilakukan masih kurang tepat.
Sehingga, warga kurang memahami rencana pembangunan yang akan dilakukan.
Warga menganggap pembangunan krematorium bisa merugikan lingkungan.
Padahal, hal tersebut tidak benar.
"Kami tidak tahu masyarakat ada yang bilang A, bilang B. Padahal, pembangunan tidak akan menimbulkan kerugian masyarakat. Ini seharusnya diterangkan sedetail mungkin, bukan sembarangan," ujar Ali, Jumat (15/7/2022).
Adapun rencana pembangunan di tempat yang baru yakni di TPU Malon, lanjut Ali, baru akan masuk tahapan sosialisasi kepada masyarakat pada pekan depan dan dilanjutkan pengukuran.
Sebelumnya, pihaknya sudah memperkirakan luasan krematorium 3.000 meter persegi hingga 5.000 meter persegi.
Hanya saja, luasan tersebut belum rencana final.
Rencananya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi akan melakukan peninjauan lapangan secara langsung.
"Nanti kami bicara di lapangan seperti apa karena Pak Wali akan melakukan tinjauan lapangan langsung," bebernya.
Ali memaparkan, detail engineering desain (DED), feasibility study (FS), upaya pengelolaan lingkungan dan pemantuan lingkungan sudah disiapkan.
Rencana pembangunan krematorium sebelumnya akan dilakukan secara swadaya dari PHDI.
Namun, Pemkot telah menganggarkan pada APBD 2023 sebesar Rp 1 miliar.
"Angggaran sementara dari PHDI sekitar Rp 200 juta. Kami sudah menganggarkan 2023 nanti Rp 1 miliar. Dari Pemkot sifatnya menambahi anggaran untuk mewujudkan krematorium," terangnya.
Menurutnya, pembangunan krematorium ini memang membutuhkan anggaran yang cukup besar karena bakal dibangun secara modern.
Pembangunan krematorium modern ini agar tidak menimbulkan polusi ataupun kerugian lainnya bagi masyarakat.
Pembangunan diperkirakan berlangsung multiyears karena pengadaan peralatan membutuhkan dana yang besar.
"Nanti alat-alat dan sebagainya itu modern, mendekati seperti di Bali, tidak akan menimbulkan bau dan lain-lain," tambahnya.
Baca juga: Bak Film Action, Mobil Pengangkut Rokok Ilegal di Pati Terperosok ke Sawah saat Aksi Kejar-kejaran
Baca juga: Ratusan Orang Mengungsi dan Puluhan Rumah Warga Pati Rusak, Dampak Banjir Bandang di Margoyoso
Baca juga: Selama 6 Bulan, 278 Mahasiswa UNY Akan Ditempatkan Pada Lokus Desa Miskin
Sebelumnya, Ketua PHDI Kota Semarang, Nengah Wirta Dharmayana mengatakan, selama ini belum ada tempat kremasi umat Hindu di Kota Semarang.
Jika ada umat hindu yang meninggal dunia, dibawa ke Bali untuk dikremasi.
Padahal, jumlah umat hindu di Semarang ada 10.537 juwa.
"Pada 2019, kami sempat menyampaikan rencana pembangunan krematoriun ke Pak Wali. Beliau pun menyambut baik," katanya, beberapa waktu lalu. (*)