Berita Nasional

Ihwal Seleksi Pengganti Harry Azhar, PB PMII Ingatkan DPR RI: Setop Isi BPK dengan Mantan Politisi

Ihwal Seleksi Pengganti Harry Azhar di bpk ri, PB PMII Ingatkan DPR: Setop Isi BPK dengan Mantan Politisi seleksi anggota bpk ri pengganti

Istimewa
Wasekjen PB PMII, Tabah Riyadi, meminta DPR RI setop meloloskan mantan politisi sebagai anggota BPK RI. Hal ini merespon proses seleksi calon anggota BPK RI sebagai pengganti almarhum Harry Azhar Aziz. 

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Proses seleksi anggoya Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) pengganti almarhum Harry Azhar Azis, tengah berlangsung di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) memperingatkan DPR RI agar tak lagi meloloskan mantan politisi maupun orang yang dekat dengan partai, sebagai anggota BPK RI.

Menurut PB PMII, banyaknya unsur pimpinan BPK RI yang berlatar belakang mantan politisi atau orang yang dekat dengan partai, akan meruntuhkan marwah lembaga negara tersebut.

Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PB PMII, Tabah Riyadi.

"Masyarakat, sangat mungkin meragukan independensi dan profesionalitas BPK RI, lantaran badan audit negara tersebut, saat ini didominasi oleh mantan politisi," kata Tabah, dalam keterangannya, Kamis (30/6/2022).

Tabah menegaskan, BPK RI bakal semakin kehilangan ruh indenpendensi, profesionalitas, dan integritasnya, bila kembali menempatkan mantan politisi di lembaga tersebut.

“BPK seharusnya diisi oleh para profesional di bidangnya. Apabila diisi oleh mantan politisi, sekalipun mereka telah mengundurkan diri dari partai, masyarakat meragukan hasil akhir audit BPK."

"Sebab, dalam pengambilan keputusan tingkat pimpinan (dalam sidang badan) atau pun dalam pelaksanaan audit-audit merupakan putusan penting yang berkaitan dengan keuangan negara."

"Jika mayoritas ditempati mantan politisi, maka masyarakat bisa saja meragukan hasilnya karena disinyalir ada tendensi politis,” terang Tabah kepada wartawan di Jakarta.

Adapun, berdasarkan hasil analisis PB PMII, kata Tabah, komposisi Pimpinan BPK saat ini, dari 9 komisioner 6 di antaranya adalah mantan politisi dan orang yang dekat dengan partai.

Berikut ke-6 pimpinan yang merupakan mantan politisi atau orang yang dekat dengan partai:

  1. Ketua BPK Ismayatun (mantan politisi PDI Perjuangan).
  2. Anggotq BPK Nyoman Adhi Suryadnyana (Mantan pegawai Bea Cukai yang disinyalir bermasalah karena tidak memenuhi syarat sebagai Anggota BPK tetapi tetap dilantik, dan merupakan sosok yang dekat dengan PDI Perjuangan)
  3. Anggota BPK Daniel Lumban Tobing (mantan politisi PDI Perjuangan)
  4. Anggota BPK Achsanul Qosasi (mantan politisi Partai Demokrat)
  5. Almarhum Harry Azhar Azis (mantan politisi Partai Golkar)
  6. Pius Lustrilanang (mantan politisi Partai Gerindra)

Sedangkan pimpinan BPK yang berasal dari profesional yaitu:

  1. Wakil Ketua BPK (Agus Joko Pramono)
  2. Anggota BPK Haerul Saleh
  3. Anggota BPK Hendra Susanto

PB PMII awasi seleksi anggota BPK RI pengganti Harry Azhar

PB PMII menilai dalam seleksi Anggota BPK RI untuk menggantikan almarhum Harry Azhar Azis juga diduga menonjolkan sosok mantan politisi.

Dari Golkar ada tiga nama, yakni Ahmadi Noor Supit, Izhari Mawardi, dan Abdul Rahman Farizi. Politisi lainnya adalah Wahyu Sanjaya dari Partai Demokrat.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved