Berita Semarang
Sarpras Penunjang di SCJ Semarang Belum Siap, Penataan Akan Dikoordinasikan Lagi dengan Pedagang
Pembangunan kios dan los di Shopping Center Johar (SCJ) diperkirakan selesai pada Juni ini.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pembangunan kios dan los di Shopping Center Johar (SCJ) diperkirakan selesai pada Juni ini.
Namun, penataan pedagang akan akan dikoordinasikan lagi dengan perwakilan pedagang mengingat sarana dan prasarana (sarpras) penunjang belum siap.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengatakan, pembangunan kios dan los sudah teranggarkan pada 2022.
Hanya saja, sarana dan prasarana pendukung belum teranggarkan, misalnya eskalator dan lift.
Padahal, keberadaan sarpras tersebut cukup vital untuk menunjang aktivitas perdagangan baik para pedagang maupun pembeli.
Baca juga: Aksi Copet di Tengah Pengajian KH Anwar Zahid di Sragen, Ini Wajah Mereka saat Tertangkap
Baca juga: Kelompok Lansia Datang ke Pengajian Habib Syech di Kemukus, Bukan Ingin Tobat tapi Malah Nyopet
Baca juga: Tingkat Keramaian Plasa Simpanglima Semarang Kian Membaik, Andalkan Produk IT dan Matahari
Hal ini perlu dipikirkan jika SCJ akan dioperasionalkan.
"Lift dan eskalator sudah cukup lama dan perlu dilakukan servis atau perawatan bahkan penggantian sparepart. Sarpras penunjang belum teranggarkan. Nanti akan kami sampaikan kepada pimpinan terkait hal ini," papar Nurkholis, Jumat (17/6/2022).
Pihaknya berencana akan mengajukan penganggaran sapras penunjang pada APBD Perubahan 2022 atau APBD 2023 mengingat biaya perawatan belum masuk APBD 2022.
Melihat situasi dan kondisi ini, Dinas Perdagangan akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan pimpinan terkait kebijakan penataan pedagang ke SCJ.
Pihaknya juga akan melakukan koordinasi kembali dengan perwakilan para pedagang.
''Koordinasi dengan pedagang akan dilakukan setelah ada keputusan dari pimpinan. Barangkali ada kemungkinan pilihan lain untuk pembiayaan bagi perawatan prasarana dan sarana tersebut,'' terangnya.
Saat ini, lanjut dia, pengundian lapak untuk SCJ juga belum dilakukan karena perbaikan kios dan lapak baru berlangsung di lantai 3-5.
Sedangkan, lapak di lantai 1 dan 2 belum bisa dilaksanakan karena masih dikelola pihak ketiga.
Sementara, DPRD Kota Semarang meminta penataan pedagang ke SCJ nantinya bisa dilakukan secara transparan.
Hal ini agar pemindahan tidak ada persoalan dan penolakan dari para pedagang seperti penataan sebelumnya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Johan Rifai berharap, tempat yang sudah disediakan Pemerintah Kota Semarang bisa mencukupi seluruh pedagang.
Dia tidak ingin ada persoalan berebut tempat ataupun penolakan dari pedagang untuk pindah ke tempat yang nantinya disediakan di SCJ.
Baca juga: Lewat Tendangan Gledek, Eka Febri Bikin Imbang 1-1 di Babak Pertama Dewa United FC Vs PSIS Semarang
Baca juga: Laga PSIS Semarang Vs Dewa United FC Ditutup dengan Skor 2-2
"Menurut saya, kenapa kemarin terjadi persoalan, memang dengan jumlah pedagang Johar dengan ketersediaan lapaknya tidak sesuai, dan tidak semua pedagang yang mempunyai surat izin dapat lapak semua," terangnya.
Dia berharap semua pihak nantinya bisa menerima keputusan dalam pengaturan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan.
Pengalaman-pengalaman penataan sebelumnya harus menjadi catatan bagi Dinas Perdagangan agar tidak terulang hal serupa. (*)