Berita Semarang

Isu PMK Jadi Kewaspadaan RPH Jelang Iduladha, Kini Pilih Pasokan dari Daerah Aman

Seusai adanya berbagai pelonggaran setelah pandemi Covid-19 reda, rumah potong hewan kini kembali waspada dalam persiapan menyambut Iduladha.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH
Seorang pria tampak sedang memberi makan sapi. 

"Harga sapi pasti (mengalami) kenaikan, jadi harus selektif. Petani kalau sapi sehat dijual dengan harga tinggi, kalau ada harga rendah kami malah curiga jangan-jangan ini sapi yang sakit. Itu kami waspadai," tukasnya.

Terpisah, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPDS) Semarang Hery Setiawan sebelumnya menyebutkan, terkait harga daging sapi terjadi kenaikan saat jelang ramadhan dan jelang hari Raya Idulfitri.

Adapun total kenaikan Rp 12.000 untuk setiap kilogram sapi, kemudian turun sebesar Rp 2.000 pasca lebaran.

Saat ini, pedagang daging di pasar-pasar menjual daging dengan kisaran Rp 135 ribu sampai Rp 140 ribu per kilogram.

"Harga daging sapi mencapai sekitar Rp 140 ribu. Dengan penurunan Rp 2.000, pedagang menyesuaikan karena pedagang juga menjual daging berbeda-beda, ada yang bersih, semi kotor, dan lain sebagainya," terangnya.

Hery tidak memungkiri dengan penurunan harga tersebut, harga daging sapi tetap naik tahun ini.

Kenaikan seperti pada tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata terjadi saat hari-hari besar seperti Hari Raya Idulfitri serta Natal dan Tahun Baru.

Menurut dia, kenaikan harga terjadi karena tingginya permintaan.

Ia menyebutkan, melonjaknya permintaan yang di luar perkiraan ini membuat banyak pedagang yang kehabisan stok sapi.

Hal itu membuat para pedagang terpaksa mengambil porsi sapi yang seharusnya dikeluarkan pasca lebaran.

"Stok menipis sekali karena (lebaran) kemarin (permintaan) deras. Akhirnya barang yang harusnya dikeluarkan pasca lebaran, dihabiskan kemarin," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Jembatan Karangsambung Kudus, Dibangun Belanda, Besi Sudah Berkarat Masih Digunakan Warga

Baca juga: Diduga Akibat Korsleting, Tiga Mobil dalam Garasi Sebuah Koperasi di Pati Terbakar

Baca juga: Jembatan Karangsambung Kudus, Dibangun Belanda Konstruksi Besinya Sudah Berkarat

Di sisi lain, ia menyebutkan, pihaknya sebelumnya telah mencari pasokan sapi dari wilayah Jawa Timur.

Namun, permintaan cukup tersendat sebab adanya isu penyakit mulut dan kuku di wilayah tersebut.

"Kami cari di Jawa Timur, mendapat informasi soal isu penyakit mulut dan kuku. Jadi harus benar-benar steril, ke sini dalam kondisi sehat," imbuhnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved