Berita Blora

Longsor Tergerus Sungai Lusi, Dua Rumah di Blora Terdampak Kerusakan

Bencana gerakan tanah/ambles akibat gerusan Sungai Lusi mengakibatkan dua rumah rusak.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Moch Anhar
Humas BPBD Blora
TRC BPBD Blora melaksanakan asesment pendataan kepada rumah terdampak dan terancam. Melaksanakan pemotongan dan penanaman bambu untuk penanganan darurat, di Kelurahan Kedungjenar Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Bencana gerakan tanah/ambles akibat gerusan Sungai Lusi mengakibatkan dua rumah di Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora mengalami kerusakan tanah dan bangunan.

Enam rumah lainnnya juga terancam.

Gerusan Sungai Lusi tersebut terjadi pada Jumat (27/5/2022) lalu.

Dalam laporan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri memaparkan, ada satu rumah rusak berat dan satu rumah lainnya rusak sedang.

Baca juga: BLT Buruh Rokok dari DBHCHT Akan Cair Juni, Pemkab Kudus Garap Penyesuaian Data

Baca juga: Cerita Rafa, Siswa SMA Taruna Nusantara Asal Jepara Terpilih Jadi Paskibraka Nasional

Baca juga: Antusiasme Tinggi Suporter Mahesa Jenar, Anggota Panser Biru Papua Rela Datang dari Jayapura

"Sementara ada enam rumah terancam bencana longsor," ucapnya kepada tribunmuria.com, Minggu (29/5/2022).

Hal tersebut juga menindaklanjuti laporan Kepala Kelurahan Kedungjenar terkait peristiwa tersebut.

"Satu rumah rusak berat milik Suparno RT 03 RW 03 Kelurahan Kedungjenar. Rumah utama roboh, tidak bisa ditempati, sementara mengungsi ditempat kerja," ungkapnya.


"Satu lagi rusak sedang milik Teguh Santoso/Satawi, RT 03 RW 03,Kelurahan Kedungjenar. Rumah bagian belakang digunakan sebagai dapur dan kamar mandi, akhirnya mengungsi kerumah saudaranya," tambahnya.

Sedangkan, Agung membeberkan enam rumah yang ikut terancam gerusan sungai lusi tersebuttersebut dengan jarak 1 meter dengan titik longsoran.

"Enam rumah tersebut meliputi; milik Kaswati, Sukimin, Hartoyo, Narto, Seno dan Sarwaji," bebernya.
Kemudian TRC BPBD Blora melaksanakan asesment pendataan kepada rumah terdampak dan terancam. Melaksanakan pemotongan dan penanaman bambu untuk penanganan darurat, serta membantu masyarakat.

"Kemudian berkoordinasi dengan lintas terkait untuk penanganan tindak lanjut,” ujarnya. (kim)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved