Berita Kudus
Sertifikat Keterampilan Palsu Universitas Muria Kudus Dijual Seharga Rp 100 Ribu
Sertifikat keterampilan palsu yang membuat ratusan calon wisudawan Universitas Muria Kudus (UMK) Kudus tertunda merupakan praktik lama.
Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sertifikat keterampilan palsu yang membuat ratusan calon wisudawan Universitas Muria Kudus (UMK) Kudus tertunda merupakan praktik lama.
Berdasarkan informasi yang beredar, sertifikat keterampilan palsu itu dijual kepada mahasiswa sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu per sertifikat.
Padahal terdapat tiga sertifikat yang wajib dimiliki calon wisudawan untuk memenuhi syarat wisuda, yakni komputer, bahasa, dan kewirausahaan.
Baca juga: Titik Tanggul Jebol di Kawasan Tanjung Emas Bertambah, Ganjar segera Audit Bangunan di Pesisir
Baca juga: Batik Motif Corona Kreasi Difabel Blora Mustika, Produknya Paling Diminati Kala Pandemi
Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Tembus Rp1 Juta Per Gram, Simak Ini Daftar Lengkapnya
Menurut Presiden Mahasiswa BEM UMK Kudus, Yulian Dwi Enno mengaku sudah pernah mendengar terkait kabar sertifikat palsu yang dijual sebagai syarat kelulusan.
"Saya dengar-dengar ada yang jual, tapi harganya beda. Ada yang bilang Rp 100 ribu, ada yang bilang Rp 150 ribu," ujar mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2020, saat dihubungi Tribun Jateng, Rabu (25/5/2022).
Terkait siapa oknum yang menjual sertifikat keterampilan palsu itu, pihaknya mengaku tak mengetahui.
"Saya kurang tahu itu yang jual dari internal atau dari luar kampus, cuma dengar dari teman-teman saja," ujar dia.
Dia mendukung bila UMK berencana untuk menunda pelaksanaan wisuda agar bisa ditelusuri lebih jauh kebenarannya.
Sehingga harapannya mahasiswa yang lulus dari UMK memiliki standar sama dan tidak ada yang bermain curang.
"Terkait penundaan wisuda buat saya bisa menjadi evaluasi bersama dari mahasiswa dan kampus," ujar dia.
Baca juga: Titik Tanggul Jebol di Kawasan Tanjung Emas Bertambah, Ganjar segera Audit Bangunan di Pesisir
Baca juga: Selama Dua Hari, Kantor Imigrasi Semarang Buka Layanan Paspor di MPP Kudus
Selain itu, dia juga meminta agar UMK dapat memberikan opsi untuk calon wisudawan yang berkasnya belum lengkap.
"Harapannya pihak kampus memberikan opsi untuk mengikuti keterampilan wajib agar bisa lulus," kata dia. (*)