Berita Jateng

KEK Ekraf Gencar Promosikan Produk Unggulan Batang

Gelaran Batang Expo menjadi angin segar bagi masyarakat Kabupaten Batang, pasalnya dua tahun sudah ditiadakan.

Penulis: Dina Indriani | Editor: Moch Anhar
Dokumentasi KEK Ekraf Batang
Pengunjung saat melihat produk yang dipamerkan di Stan KEK Ekraf di Batang Expo 2022 beberapa waktu lalu. 

TRIBUNMURIA.COM, BATANG - Gelaran Batang Expo menjadi angin segar bagi masyarakat Kabupaten Batang, pasalnya dua tahun sudah ditiadakan dan tahun 2022 ini hadir kembali.

Hal ini tak hanya dirasakan oleh masyarakat yang menikmati Batang Expo, para pelaku usaha semangat untuk mempromosikan produknya, stand milik daerah, kecamatan misalnya pun memamerkan potensi dan produk unggulan dari daerah mereka.

Begitu pula yang dilakukan oleh Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Batang turut membranding berbagai produk ekraf pada Batang Expo ini. 

Baca juga: Rob Parah di Semarang, Ada Tiga Titik Tanggul di Pesisir yang Jebol

Baca juga: Lebih dari 8.000 Jiwa Terdampak Banjir Rob di Semarang

Baca juga: Viral, Dua Remaja Diduga Pelajar Berbuat Asusila di Pantai Muarareja Indah Tegal saat Banjir Rob

"Di stand Ekraf kemarin kami ingin mengenalkan bahwa di Kabupaten Batang ini sudah ada KEK, kaami ingin menjadi wadah bagi pelaku Ekraf untuk mempromosikan produknya," tutur Sekretaris KEK Batang, Eka Panca Wijaya, Selasa (24/5/2022).

Disebutkan Panca, produk yang ditawarkan yakni rata-rata yang sudah masuk di Katalog Ekraf yang launching bulan lalu.

"Produk utama yang kami branding kali ini Jae Ale dan Nala Indonesian Tea. Kemudian untuk produk pendukung di sini yakni Tasus Salimah, Landax, Martabak Ireng, Batang Coffee,
wayang golek, Kioni, BJO Furface, kupu-kupu daun, tenun gendong, komunitas miniatur kapal kayu, The Rayap, dan sebagainya," jelasnya.

Menurut Panca, animo pengunjung di stand Ekraf luar biasa, hampir semua produk Ekraf di sini laris manis diburu pengunjung.

Selain promosi, KEK juga memamerkan agenda agenda dan program KEK, serta sertifikat apresiasi kreasi Indonesia dari Kementerian Pariwisata kepada BJO Furface, Bakoel Jamu, dan Kioni.

Sementara itu, Owner Bakoel Jamu, Ginanjar Saputra menjabarkan produk Jae Ale yang tengah dibranding Ekraf.

"Jae Ale ini minuman fermentasi jahe dan lemon yang dikemas dengan botol kaca unik. Jae Ale dengan sensasi soda rasa lemon ini mulai digandrungi kaum milenial," ujat Ginanjar.

Usaha Ginanjar ini bermula dari keinginannya untuk mengajak masyarakat mengonsumsi jamu yang saat ini mulai ditinggalkan.

"Sejak kecil saya familiar dengan jamu. Saya mencoba meracik jamu dan mengemasnya agar jamu naik kelas, sehingga para kawula muda tak sungkan minum jamu seperti minum kopi atau teh," jelasnya.

Baca juga: Dian Kristiandi Ungkap 2 PR Besar Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta: Stunting & Anak Putus Sekolah

Baca juga: BREAKING NEWS: Bus Jaya Utama Tabrak Dump Truk Parkir di JLS Pati, Bagian Kiri Depan Hancur

Kemudian Pemilik Nala Indonesian Tea, Ratih Anggun Perdhani mengungkapkan, produknya mendukung gaya hidup sehat yang sekarang ini sudah mulai banyak dilakukan oleh masyarakat.

"Kami mengemas produk teh premium lokal terbaik (petikan pucuk +2 daun di bawahnya, hand plucking, homemade), serta membuat aneka varian teh artisan (natural blend), berbahan dasar teh, tisane, dried fruits, dan aneka rempah tanpa bahan tambahan essence ataupun bahan kimia dengan harga terjangkau dan kualitas terbaik," pungkas Ratih. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved