Berita Jateng
Perlintasan Rel Kereta Wisata di Ambarawa Ditutup Permanen, Warga Ngamuk: Bongkar, Bongkar
Perlintasan rel sebidang yang menjadi lokasi kecelakaan angkutan prona dengan Kereta Api (KA) Wisata ditutup permanen.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, AMBARAWA - Perlintasan rel sebidang yang menjadi lokasi kecelakaan angkutan prona dengan Kereta Api (KA) Wisata di lingkungan Losari, Desa Lodoyong, Ambarawa, Kabupaten Semarang ditutup permanen pada Senin (23/5/2022) hari ini.
Kecelakaan itu sendiri terjadi pada Minggu (22/5/2022) sore kemarin.
Terlihat besi-besi yang telah dilas di kedua tepi rel menutup akses jalan dari RSUD Ambarawa menuju Lapangan Besar Jenderal Sudirman itu.
Baca juga: Dewan Dorong Talud di Kali Baru Timur Segera Ditinggikan Atasi Rob di Kota Semarang
Baca juga: Dari Tugas Akhir Sekolah, Siswa SMP 2 Gebog Memamerkan Karya Seni Kaligrafi Unggulan
Baca juga: Sebut Ketinggian Air Rob di Pelabuhan Semarang Capai 210 Cm, BMKG: Jarak Bumi & Bulan Sangat Dekat
Dampaknya, kendaraan-kendaraan yang biasa melintasi jalan itu dialihkan ke Jalan Pemuda atau depan Museum KAI Ambarawa.
Setelah pembangunan pagar itu, warga berramai-ramai mendatangi perlintasan itu.
Sebagian besar dari mereka mengeluhkan macetnya lalu lintas akibat pengalihan jalan.
“Bongkar! Bongkar!” ucap belasan warga yang berada di dekat perlintasan rel itu.
Berdasarkan penuturan seorang tokoh masyarakat setempat, Jundan Setyawan, penutupan perlintasan itu bisa berdampak buruk bagi mobilitas masyarakat.
“Tidak bisa seperti ini, ini sejak dulu warga sudah biasa lewat sini karena ini akses penting dan tidak kenapa-kenapa.
Ini mengapa setelah kecelakaan kemarin tiba-tiba ditutup permanen seperti ini,” katanya.
Ia berharap agar terdapat solusi lain terkait permasalahan warga serta keamanan dari kereta sendiri untuk ke depannya.
“Ya bukan begini menurut saya caranya,” imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro mengonfirmasi hal tersebut.
“Iya, hari ini tadi perlintasan tersebut ditutup agar tidak terulang lagi kejadian yang sangat membahayakan itu,” ungkapnya ketika dihubungi Tribunjateng.com.
Menurutnya, perlintasan tanpa palang tersebut membahayakan bagi pengguna jalan maupun penumpang kereta api wisata.
Baca juga: Desainer Anne Avantie Rayakan Ulang Tahun Bersama Anak-anak Disabilitas
Baca juga: Ratusan Karyawan Pabrik di Kawasan Industri Lamicitra Masih Terus Dievakuasi
“Bahaya bagi pengguna jalan maupun bahaya bagi penumpang wisata KA termasuk kru KA yang berdinas saat itu.
Dalam hal ini melibatkan BTP wilayah Jawa bagian tengah DJKA Kemenhub, KAI didukung Dishub kabupaten, Koramil dan Kecamatan,” sambungnya.