Berita Jateng

Dua Tahun Sepi Terdampak Pandemi, Pasar Grosir Batik Setono Kembali Ramai saat Lebaran

Mudik lebaran tahun ini menjadi berkah bagi pedagang di Pasar Grosir Batik Setono, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO
Suasana di Pasar Grosir Batik Setono Kota Pekalongan, Senin (10/5/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Mudik lebaran tahun ini menjadi berkah bagi pedagang di Pasar Grosir Batik Setono, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Pasalnya, selama dua tahun terakhir ini, akibat pandemi Covid-19 dan larangan mudik, pedagang batik di Pasar Grosir Setono bernasib bak diujung tanduk.

Namun, untuk tahun ini transaksi penjualan batik rata-rata yang dibukukan pedagang melonjak empat kali lipat dari biasanya.

"Alhamdulillah, arus mudik dan arus balik tahun ini informasi dari pedagang grosir batik setono terjadi peningkatan tiga sampa empat kali lipat dibandingkan dari hari biasanya. Ya karena ini memang euforia masyarakat untuk mudik."

Baca juga: Buntut Konser Dangdut Tak Berizin, Polres Periksa Sejumlah Pihak Terkait

Baca juga: Desak Entas Tenaga Honorer, Puluhan Bidan IBI Batang Curhat ke Komisi B DPRD

Baca juga: Dinkes Jateng Luruskan Kabar Vaksin Penyebab Hepatitis Akut Misterius

"Sekarang juga luar biasa, sudah bisa mudik semuanya dan di grosir juga sudah kita bebaskan bukan sampai jam berapapun dan ini memang menjadi berkah untuk mereka semuanya," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid kepada Tribunjateng.com, Selasa (10/5/2022) sore.

Aaf, panggilan akrab Wali Kota Pekalongan menceritakan, memang kemarin ada masukan maupun protes dari pedagang yang infonya pintu tol Pekalongan itu ditutup.

Jadi, masyarakat yang arus mudik maupun balik tidak bisa masuk ke kota Pekalongan.

"Memang ada penutupan karena ada kunjungan dari kementerian, tapi sekarang sudah normal semuanya kok."

"Alhamdulillah mudah-mudahan, bukan hanya batik juga, tempat wisata maupun kuliner juga rata-rata mengalami peningkatan empat kali lipat. Mudah-mudahan ini menjadi berkah Kota Pekalongan dan kebangkitan ekonomi," imbuhnya.

Pihaknya mengungkapkan, selain ada peningkatan di sektor batik saja, melainkan dua sektor lainya yakni wisata dan kuliner juga mengalami hal yang sama.

Kemudian, saat disinggung mengenai faktor apa yang menjadikan ekonomi masyarakat di Kota Pekalongan meningkat, pihaknya mengaku bahwa ekonomi naik dikarenakan adanya mudik lebaran diperbolehkan.

"Beberapa tahun yang lalu karena ada pandemi tidak boleh mudik, tahun ini diperbolehkan. Ditambah antuasias masyarakat sangat luar biasa."

"Bergeraknya ekonomi saat lebaran tahun ini menjadi sinyal menuju pemulihan ekonomi. Di mana laporan yang diterima menyebutkan pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan sudah diangka 5,7 persen dan harapannya akan terus bergerak hingga 7 persen," ungkapnya.

Baca juga: Penantian Sejak 2011, Kini Dwi Larso Lega, Ia Akan Berangkat Ibadah Haji Juni 2022  

Baca juga: Bupati Kendal Apresiasi Bergeraknya Roda Perekonomian Wisata dan UMKM pada Libur Lebaran

Baca juga: Anak 4 Tahun di Semarang Tewas di Pelukan Sang Ibu yang Diduga Akan Bunuh Diri

Saat disinggung berapa pemudik yang pulang ke Kota Pekalongan? Pihaknya mengungkapkan, berdasarkan data ada 90 ribu orang yang mudik ke Kota Batik.

"Tapi, kalau lihat pasar Grosir Batik Setono ramai mayoritas bukan orang Kota Pekalongan, itu rata-rata pemudik yang lewat dan mampir," imbuhnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved