Berita Jateng

Puluhan Pedagang Ramaikan Pasar Kembang Jelang Lebaran di Weleri Kendal

Pasar Kembang menjelang Lebaran Idulfitri di Kabupaten Kendal kembali meriah pada tahun ini.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Warga berburu kembang menjelang Lebaran Idulfitri di Pasar Kembang, Weleri, Kendal, Minggu (1/5/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, KENDAL - Pasar Kembang menjelang Lebaran Idulfitri di Kabupaten Kendal kembali meriah pada tahun ini.

Puluhan pedagang kembang (bunga) memanfaatkan momentum kebijakan pelonggaran kegiatan dengan berdagang aneka jenis bunga meramaikan satu hari menjelang Lebaran tiba.

Tradisi tahun yang biasa dikenal dengan sebutan Pasar Kembang ini cukup meriah diburu ribuan warga.

Baca juga: Jelang Lebaran 2022, Marak Penjual Kembang Untuk Nyekar Ziarah Kubur

Baca juga: Pulang ke Cilacap, Pemudik Dari Tegal Alami Kecelakaan Maut di Lumbir Banyumas

Baca juga: Malam Likuran di Makam Sunan Pojok Blora Ramai Pengunjung Jelang Lebaran

Kemeriahan nampaknya mendulang pundi-pundi rupiah para pedagang bunga yang datang dari berbagai daerah.

Misalnya, Kendal, Kabupaten Semarang, Batang, dan Kabupaten Temanggung.

Beberapa di antaranya bisa meraup untung ratusan ribu hingga jutaan rupiah dalam sehari.

Seperti contoh, Supriyanto (45) pedagang asli dari Weleri, Kendal mengaku bisa meraup untung hingga Rp 4,5 juta dalam sehari.

Bermodalkan 250 ikat bunga, dia jual mulai pukul 01.00 - 06.00 WIB seharga Rp 35.000 - Rp 45.000 per ikat ludes terjual.

Menurutnya, jenis bunga yang paling banyak diburu pembeli adalah bunga krisan, mawar, dan sedap malam.

"Saya jualannya mulai tengah malam, puncak ramainya itu pukul 04.00 WIB setelah sahur. Kalo kesiangan kembangnya layu," terangnya saat berjualan di Pasar Desa Penyangkringan, Minggu (1/5/2022).

Kata Supriyanto, pasar kembang tahun ini cukup meriah setelah dua tahun terkesan sepi dampak pandemi Covid-19.

Ribuan warga berbondong-bondong berburu bunga hias untuk mempercantik dekorasi rumah menyambut Lebaran tiba.

"Sebelumnya saya hendak jualan di Pasar Relokasi Weleri di Terminal Bahurekso, sudah berkeling-keliling, tapi sepi. Lalu saya pindah ke tempat yang lebih ramai, yang penting tidak mengganggu lalu lintas," ujar dia.

Hal senada juga dialami Muslih, pedagang bunga asal Kabupaten Semarang.

Muslih sejak pukul 23.00 sudah mendasarkan bunga-bunganya yang diambil dari Bandungan dan Ambarawa.

Dia pun mengaku senang karena barang dagangnnya laku keras tahun ini, sehingga bisa membawa pulang pundi-pundi rupiah untuk keluarga.

"Kami sudah mulai dasar jam 23.00 WIB. Yang paling dicari bunga sedap malam, krisan, dan mawar. Untuk harganya berfariasi tergantung permintaan," kata dia.

Seorang pembeli, Dina mengaku tidak pernah melewatkan pasar kembang setiap tahunnya.

Meskipun dia harus rela berdesakan untuk mendapatkan beberapa tangkai bunga sejak pagi buta.

Baginya, momentum mendapatkan bunga hias dan bunga tabur jelang Lebaran ini sudah menjadi kebiasaan keluarganya setiap tahun, guna menyemarakkan Lebaran Idulfitri.

"Selain untuk hiasan rumah, saya juga beli bunga tabur untuk ziarah ke makam setelah Salat Id," terangnya.

Pembeli lainnya, Fatmawati mengatakan, pasar kembang tahun ini lebih meriah, dibandingkan pasar kembang dua tahun sebelumnya.

Baca juga: Jelang Lebaran 2022, Marak Penjual Kembang Untuk Nyekar Ziarah Kubur

Baca juga: Bantu Pembuatan E-KTP, Disdukcapil Kudus Gerilya ke SLB untuk Perekaman Data

Baca juga: Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pemkab Batang Tata Ulang Rest Area Tol Kayangan

Dia berharap, momentum keramaian pasar kembang ini menandakan kembalinya masyarakat bisa beraktifitas seperti sedia kala.

Tanpa harus ada pembatasan karena pandemi Covid-19.

"Ini sudah tradisi buat saya tiap tahunnya. Mudah-mudahan setelah ini (Lebaran, red), keadaan bisa kembali seperti semula," harap dia. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved