Berita Blora
Jelang Lebaran 2022, Marak Penjual Kembang Untuk Nyekar Ziarah Kubur
Menjelang lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2022, banyak bermunculan penjual kembang untuk melaksanakan nyekar ke makam keluarga.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Menjelang lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2022, banyak bermunculan penjual kembang untuk melaksanakan nyekar atau ziarah ke makam keluarga yang sudah meninggal ataupun ke makam wali Allah.
Berdasarkan pantauan TribunMuria.com di beberapa titik lokasi. Banyak para penjual kembang dari mulai di Eks Pasar Lama, di dekat Tugu Pancasila hingga di depan makam Bangkle tengah berjejer-jejer menjual kembang tersebut.
Mbah Sari (80) mengaku sudah hampir sepenuh hidupnya berjualan kembang yang dipakai untuk nyekar ini.
Baca juga: Segera Bersiap Peroleh Beasiswa S1 Pelaku Budaya, Kuota 40 Kursi dan Pendaftaran Gratis
Baca juga: Bantu Pembuatan E-KTP, Disdukcapil Kudus Gerilya ke SLB untuk Perekaman Data
Baca juga: Video Perajin Parsel Di Teluk Wetan Jepara Kewalahan Layani Pesanan
"Sudah 70-an tahun lah," ucapnya kepada tribunmuria.com, Sabtu (30/4/2022).
Dirinya membeberkan, kembang yang dijualnya menjelang lebaran idul fitri tahun ini.
"Ada bunga mawar, daun kenanga, kanthil, rajangan daun pandan, boreh," terangnya.
Dikatakannya, keempat macam kembang tersebut dijadikan satu wadah dibungkus daun pisang atau istilah jawanya di tum.
Ada juga minyak kembang, keperuntukannya untuk hajatan, bagi yang memimpin hajatan.
Satu bungkus daun pisang dibanderol Rp 2000,00.
Senada, Mbah Kemi, yang juga penjual kembang mengungkapkan dirinya berjualan tidak hanya bunga.
"Kalau pagi saya jual sembako di Pasar Sido Makmur mas, sorenya baru jual kembang di sini," ujarnya.
Dirinya mengaku menjelang lebaran orang yang mencari kembang ini relatif ramai.
"Tiap hari jualan, kalau tiap tahun juga ikut jual juga," ungkapnya.
Untuk keuntungan, dirinya mengaku cukup mendapatkan keuntungan.
Baca juga: Hari Tari Dunia, Masyarakat Banyumas Penuhi Alun-alun Menari Bersama
Baca juga: Momen Lebaran, Operasional Puskesmas Sekaran Gunungpati Hanya Libur di Tanggal Merah
"Ya lumayan lah," ujarnya.
Sementara itu, Sukarni, pembeli dari Desa Nglangitan, Kecamatan Tunjungan, mengaku membeli kembang ini lantaran akan menyekar ke makam pendahulunya.
"Di Desa Nglangitan. Saya berharap dengan nyekar ini bisa banyak rejeki, dan mendoakan keluarga yang sudah meninggal," pungkasnya. (*)