Berita Semarang
Cegah Stres dan Pikun, Lansia di Salatiga Ikut Terapi Melalui Kegiatan Menggambar Bersama
Menggambar bukan hanya untuk anak-anak saja, melainkan orang-orang lanjut usia (Lansia).
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SALATIGA – Menggambar bukan hanya untuk anak-anak saja, melainkan orang-orang lanjut usia (Lansia).
Menggambar bagi lansia memiliki berbagai manfaat.
Tidak hanya bermanfaat untuk mempertahankan fungsi kognitif hingga mencegah pikun, aktivitas ini juga dapat meredakan stres.
Baca juga: Jalur Alternatif Via Gunungpati Semarang Jadi Pilihan saat Mudik Lebaran, Pemudik: Jalur Anti Macet
Baca juga: Siap Sambut Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pemkab Batang Tata Ulang Rest Area Tol Kayangan
Baca juga: Program Mudik Gratis BUMN Menggunakan Kereta Api Tiba di Stasiun Tawang
Melihat banyaknya manfaat menggambar bagi orang lansia, aktivitas ini dipilih oleh para mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga untuk dibagikan ke para penghuni Panti Wreda Mandiri Salib Putih yang terletak di Jalan Merbabu Salatiga.
Sebuah kertas kosong dan alat menggambar seperti pensil dan spidol dibagikan ke para penghuni panti yang berjumlah 12 orang.
Ada 15 lansia penghuni panti dalam waktu 15 menit, mereka langsung mencoretkan alat tulis ke atas kertas.
Seperti Oma Rusmini sekarang berusia 90 tahun, kertas putih yang diberikan para mahasiswa telah diisinya dengan gambar dua tangkai bunga.
Satu berwarna merah dan satu berwarna kuning.
Menurut Oma Rus, panggilannya sehari-hari, bunga-bunga tersebut seperti bunga yang dahulu sering ditanam di pekarangan rumahnya di Palopo, Sulawesi Selatan.
“Dulu waktu masih muda, Oma senang menanam bunga. Sekarang sudah tinggal di panti hanya bisa memandangi bunga-bunga yang tumbuh di sini,” kata Oma Rusmini kepada Tribunjateng.com, Sabtu (30/4/2022).
Selain itu Om Ipin, pria berusia 49 tahun ini menunjukkan sebuah gambar rumah dan empat gambar orang.
Om ipin mengaku gambar tersebut adalah gambar panti dan teman-temannya sesama penghuni panti.
Koordinator mahasiswa yang memimpin jalannya kegiatan, Emil Venska Ayatanoi, menyebut bahwa aktivitas yang dilakukannya bersama para penghuni panti merupakan implementasi mata kuliah gerontik.
Sebelumnya mereka telah melakukan pengkajian kognitif dan hasilnya ditemukan sejumlah kondisi pada para lansia.
“Kegiatan kami dimulai sejak Januari, diawali dengan kajian kognitif kepada para lansia di tiga panti yakni Panti Wreda Sosial Salib Putih, Panti Wreda Maria Marta dan Panti Wreda Mandiri Salib Putih,” papar Emil kepada Tribunjateng.com (Tribun Network).