Berita Kudus

Mudik Lewat Kudus, Jangan Lupa Beli Jenang, Ada Wisata Museumnya Juga

Dengan bermacam potensi wisata yang ada, Kudus memiliki bermacam kuliner khas yang patut untuk dinikmati. Begitu juga soal buah tangan.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/RIFQI GOZALI
Pusat oleh-oleh jenang Kudus di Jalan Sunan Muria Nomor 33, Kota Kudus 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Bagi para pemudik yang melintas di Kudus baik kiranya sejenak mampir.

Dengan bermacam potensi wisata yang ada, Kudus memiliki bermacam kuliner khas yang patut untuk dinikmati.

Begitu juga soal buah tangan, Kudus punya maskot berupa kuliner jenang.

Pemudik bakal menemukan banyak gerai penjaja jenang di sepanjang jalan saat melintas di Kudus.

Di antara tempat pusat jenang yang bisa jadi rujukan untuk membelanjakan uang demi keperluan buah tangan adalah Mubarok, yang terletak di Jalan Sunan Muria Nomor 33 Kota Kudus.

Baca juga: Kesultanan Malaysia Bagi-Bagi Takjil di Demak

Baca juga: Polisi dan BNNK Geledah Rutan Temanggung Malam-malam, Ada Apa? Ini Kata Kepala Rutan

Baca juga: Tim 99 Temanggung Bagi Ribuan Bingkisan Buka Puasa di Jantung Kota Tembakau

Bangunan berlantai dua itu pada lantai dasarnya dimanfaatkan untuk menjajakan kuliner jenang produk Mubarokfood.

Di situ terdapat bermacam varian jenang.

Mulai dari yang original sampai yang dimodifikasi dengan jenis makanan lain.

Misalnya perpaduan antara jenang dengan bakpia, atau kawin silang jenang dengan kukis. Menarik bukan?

Bermacam produk jenang buatan Mubarokfood itu tertata rapi pada etalase.

Ada juga yang ditata menumpuk pada meja.

Yang pasti tempatnya bersih.

Pengunjung bakal merasa nyaman saat berada di sana.

Jenang sendiri merupakan kudapan berbahan dasar tepung ketan, gula, dan santan kelapa.

Gabungan antara rasa manis dan gurih menyatu saat makanan pemilik tekstur empuk nan kenyal itu masuk ke mulut.

Dibukanya keran mudik pada lebaran 2022 ini menjadi angin segar bagi para pelaku usaha kuliner, termasuk kuliner oleh-oleh.

Mubarokfood sendiri telah menyiapkan segalanya.

Mulai dari stok produk jenang sampai kesiapan memberikan layanan prima kepada setiap pengunjung.

Sebab diprediksi pengunjung akan mengalami lonjakan saat jelang maupun saat lebaran dibanding dua tahun sebelumnya.

"Kami memberikan kenyamanan dalam bertransaksi, karena kami prediksi tingkat kunjungan lebih banyak dari tahun sebelumnya ini jadi tantangan bagi kami dalam mempersiapkan dan memberikan kenyamanan kepada para pengunjung baik arus mudik maupun arus balik," kata Marketing Manager Mubarokfood, Muhammad Kirom.

Di pusat oleh-oleh Mubarok tidak sekadar jenang saja yang bisa dijumpai.

Ada ruang bagi produk UKM lainnya, misal berupa produk kue maupun keripik yang tersaji pada etalasenya.

Selain wisata belanja jenang, Mubarokfood juga menyajikan destinasi edukasi yang terletak di lantai dua berupa Museum Jenang.

Setiap pengunjung yang masuk harus bayar tiket senilai Rp 10 ribu setiap orang.

Di museum tersebut disajikan sejumlah diorama sejarah jenang berikut proses pembuatannya dari masa ke masa.

Di museum yang ditata sedemikian rapi dan menarik, pengunjung bisa menambah wawasan keagamaan melalui bermacam koleksi Alquran.

Di salah satu sudutnya terdapat galeri Alquran.

Di sana terdapat Alquran raksasa raksasa berukuran 2X3 meter terbuat dari kanvas.

Alquran itu merupakan buah karya dari Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Alquran (PSKQ) Undaan Lor Kudus.

"Untuk membuat khat Alquran ini butuh waktu 6 bulan," kata Kirom.

Selain Alquran raksasa, ada Alquran kuno yang ditulis di atas lontar.

Baca juga: Dinkes Kudus Buka Gerai Vaksi‎n saat Hari H Lebaran, Simak Berikut Ini Lokasinya

Baca juga: Punya Potensi Hutan di DAS Bengawan Solo untuk Dikembangkan, Pemkab Blora Gandeng BPDASHL Solo

Baca juga: Cegah Korban Penipuan Online Berjatuhan, Polres Kudus Gelar Edukasi Sembari Berbagi Takjil

Usianya ditaksir sudah mencapai tiga ratusan tahun.

Kemudian ada berbagai macam Alquran mungil Istanbul Turki yang ukurannya hanya kisaran 2,5 X 3 X 2 sentimeter.

Untuk membacanya harus menggunakan kaca pembesar.

"Semua koleksi Alquran itu dikumpulkan dari berbagai daerah ada di Indonesia," kata Kirom. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved