Kriminal dan Hukum
Pelaku Pembakar Anak Istri hingga Tewas di Kudus Belum Ditetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Alasannya
Pelaku Pembakar Anak Istri hingga Tewas di Kudus Belum Ditetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Alasannya
Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Kepolisian Resor (Polres) Kudus belum melakukan pemeriksaan terhadap AS (32), warga Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
AS adalah pelaku pembakaran terhadap anak dan istrinya sendiri, hingga menyebabkan kedua korban tewas.
Lantaran belum diperiksa, polisi juga belum menyematkan status tersangka terhadap AS.
Baca juga: BREAKING NEWS: Suami Bakar Anak-Istri di Kudus, 1 Korban Tewas, Saksi: Ada Keributan & Asap Hitam
Baca juga: Ibu Bunuh Anak di Brebes Dinyatakan Mengalami Gangguan Jiwa Berat, Dapat Bisikan Halusinasi
Baca juga: Ayah di Jepara Tega Rudapaksa Anak Kandungnya, Beralasan Tak Kuat Tahan Nafsu Pengaruh Dextro
Kapolres Kudus, AKBP Wiraga Dimas Tama menjelaskan belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap terlapor, AS, karena kondisi kesehatan yang bersangkutan.
"Kami belum bisa memeriksanya, kemarin mau ditanya sudah pingsan."
"Dan sekarang masih dirawat di RSUD," jelas Wiraga, saat dihubungi, Senin (18/4/2022).
Pihaknya juga belum meningkatkan perkara itu ke penyidikan dan menetapkan pelaku sebagai tersangka.
"Belum (jadi tersangka-red), masih terlapor," ujarnya.
Dia menambahkan, terlapor yang diduga melakukan pembakaran terhadap anak dan istrinya juga mengalami luka bakar cukup serius.
"Luka bakarnya sampai 90 persen," jelasnya.
Konsultan ICU RSUD dr Loekmono Hadi, dr Listiyana, menjelaskan luka bakar yang dialami pasien sudah menyentuh jaringan dalam kulit.
Grade luka bakarnya, kata dia, sudah masuk dalam grade dua ke tiga.
"Luka bakar grade satu itu luarnya saja, tapi ini grade 2 ke 3 karena suda menyentuh jaringannya," ucapnya.
Menurutnya, kemungkinan hidup pasien yang mengalami luka bakar di atas 80 persen itu sulit.
Apalagi saat ini pasien mengalami luka bakar hingga 90 persen.
"Luka bakar ada di bagian tubuh, leher tangan dan kaki. Sedikit di bagian punggung," ujarnya.
Kesaksian tetangga
Diberitakan sebelumnya, seorang suami berinisial AS (32), diduga melakukan pembakaran terhadap istri dan anaknya di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Sabtu (16/4/2022).
Istrinya berinisial SL (22), mengalami luka bakar sampai 95 persen dan anaknya MS yang masih berusia satu bulan meninggal dunia.
Kepala Desa Klumpit, Subadi menerangkan, istrinya sudah dibawa ke RS Islam Sunan Kudus setelah kejadian pembakaran sekitar pukul 10.00.
"Kejadiannya tadi sekitar pukul 10.00. Istrinya sudah dibawa ke RSI, sedangkan anaknya meninggal dunia," ujarnya, saat dihubungi TribunMuria, Sabtu (16/4/2022).
Subadi menerangkan, AS suami korban dikenal sebagai sosok yang tertutup.
Sehingga pihaknya tidak mengenal karakternya.
"Saya sering ngopi di warung juga tidak pernah ketemu. Karena orangnya tertutup," jelas dia.
Pihaknya juga tidak mengetahui kronologis terjadinya dugaan pembakaran yang terjadi tersebut.
Namun diketahui setelah kejadian, suaminya sempat melaporkannya kepada pihak kepolisian.
"Saya kurang tahu suaminya bakar diri atau tidaknya, setelah kejadian yang jelas lapor polisi," kata dia.
Atas kejadian tersebut, AS juga mengalami luka bakar di tubuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Gebog, AKP Fatah membenarkan informasi dugaan pembakaran terhadap anak dan istri.
"Benar, kejadian sekitar pukul 10.00," ujar dia.
Kendati demikian, pihaknya masih belum mengetahui kronologisnya karena masih dalam tahap pengembangan informasi.
"Kronologi pasti kejadian masih dalam tahap pengembangan informasi," ujarnya.
Berdasarkan keterangan saksi, Jumiah, yang merupakan tetangga korban, AS datang ke rumah korban sekitar pukul 08.00.
Diketahui, pasangan ini sudah pisah ranjang sehingga tempat tinggal keduanya juga terpisah.
Jumiah kemudian mendengar suara gaduh dari dalam rumah korban dan mendengar teriakan minta tolong.
Saat menghampiri rumah ternyata pintu terkunci dari dalam.
"Pintunya terkunci dari dalam rumah dan terdapat kepulan asap dari dalam rumah," ujarnya.
Kemudian Jumiah berteriak meminta bantuan warga sekitar untuk mendobrak pintu dan korban sudah tidak sadarkan diri.
AS saat itu sempat melarikan diri dan saat ini sudah dalam pemeriksaan aparat kepolisian. (raf)