Berita Jepara
Menunggu Waktu Berbuka Puasa, Main Merpati Kolong di Jepara
Meski menahan dahaga karena seharian menjalankan puasa. Hal itu tak menyurutkan pecinta merpati kolong untuk terus melatih burung balapnya.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Meski menahan dahaga karena seharian menjalankan puasa.
Hal itu tak menyurutkan bapak-bapak pecinta merpati kolong untuk terus melatih burung balapnya.
Malah sebagian aktivitas melatih merpati itu digunakan untuk menunggu waktu berbuka puasa.
"Tahu-tahu sudah sore, setengah 6 pulang ke rumah sudah waktu buka," kata Dwi Supriyadi saat ditemui Tribun Muria di Lapak Tambakrejo, Senin (11/4/2022).
Baca juga: Perwira Brimob Polda Sultra Meninggal saat Amankan Aksi Demonstrasi di Kendari
Baca juga: Pemudik dari Bandung yang Mobilnya Tersasar di Tengah Hutan Pamulihan Brebes, Ini Pengakuannya
Baca juga: Jateng Mulai Bagikan Migor Curah, Ganjar Minta Sistem Distribusinya Perlu Dievaluasi
Menurutnya, melatih merpati kolong itu tidak mudah.
Membutuhkan waktu yang lama.
Bahkan lebih susah ketimbang melatih merpati sprin.
Burung merpati kolong harus dilatih terus agar bisa melewati kolong di atas empat tiang.
Sementara merpati sprin tinggal melaju secara datar.
Tidak perlu terbang tinggi terus menukik ke bawah melewati kolong, seperti burung merpati kolong.
"Kalau sudah lihat merpati bisa melewati kolong rasanya itu puas," kata anggota klub merpati kolong Kuda Laut itu.
Dwi menceritakan, saat Ramadan, Lapak Tambakrejo tetap ramai oleh bapak-bapak pecinta merpati kolong.
Selain digunakanan untuk ngabuburit juga dimanfaatkan untuk melatih burung yang akan mengikuti lomba.
Kadang, kata dia, beberapa warga ada yang mampir untuk melihat keseruan permainan merpati kolong ini.
Apalagi, ujar Dwi, Lapak Tambakrejo ini memiliki keunggulan tersendiri.
Lokasinya yang berdekatan dengan laut membuat merpati harus bekerja keras menembus angin.
Baca juga: Polisi Sita 56,4 Kilogram Bahan Pembuat Petasan, Peracik Jual Mercon Lewat Facebook
Baca juga: Warga Klumpit Kudus Resah, Galian C yang Pernah Telan Korban Jiwa Beroperasi Lagi
Baca juga: Jateng Mulai Bagikan Migor Curah, Ganjar Minta Sistem Distribusinya Perlu Dievaluasi
"Anginnya di sini kencang. Cocok untuk latihan dan lomba juga," bebernya.
Dwi menyebut hobi merpati kolong memang membutuhkan biaya tak sedikit.
Membeli merpati yang sudah memiliki trah kolong harganya sudah mencapai jutaan.
Tapi dari hobi ini bisa mendatangkan rezeki, yakni ketika merpatinya bisa memenangi sebuah lomba. Harga jualnya bisa tinggi. (*)
1. Dwi Supriyadi saat melatih merpati balap miliknya di Lapal Tambakrejo, Kabupaten Jepara.(YUNANSETIAWAN/TRIBUNJATENG).
2. Salah seorang pecinta merpati kolong di Jepara sedang melatih merpati miiknya di Lapak Tambakrejo, Kabupaten Jepara.(YUNANSETIAWAN/TRIBUNJATENG).