Berita Semarang

Delapan Tuntutan Pendemo 11 April di Semarang, Satu Diantaranya Turunkan Harga Minyak Goreng

Massa demo 11 April di Semarang mulai berdatangan sekira pukul 15.00 WIB. Start dari bundaran Jalan Pahlawan menuju kantor Gubernuran

Penulis: Hermawan Endra | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/HERMAWAN ENDRA
Puluhan mahasiswa terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), BEM FE Unwahas, dan GPII mengadakan aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Senin (11/4). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG – “Pemerintah segera turun tuntaskan persolan negara. Jikalau tidak, Jokowi mundur dari jabatannya,” demikian satu dari delapan tuntutan yang disampaikan koordinator aksi demo, Junaedi, Senin (11/4).

Sore itu, Ia bersama puluhan mahasiswa lain yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), BEM FE Unwahas, dan GPII mengadakan aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah.

Massa mulai berdatangan sekira pukul 15.00 WIB, start dari bundaran Jalan Pahlawan menuju kantor Gubernuran.

Mereka membawa beberapa spanduk bertuliskan “Save Gorengan”, “Maju Lagi, Kami Revolusi” serta “Tangkap dan Miskinkan Mafia Migas” serta masih banyak spanduk lain.

Di tengah penyampaian orasi mereka membakar ban dan terus membentangkan sejumlah poster sebagai bentuk protes.

Baca juga: Berkah Ramadan, Aprianto Mulai Belajar Baca Tulis Alquran di Dalam Rutan Kudus

Baca juga: Layani Penukaran Uang Jelang Lebaran, BSI Ahmad Yani 2 Kudus Siapkan Rp 3 Miliar

Baca juga: Detik-detik Ade Armando Dikeroyok dan Ditelanjangi Massa Demonstrasi di Depan Gedung DPR

Pantauan Tribun Jateng (Tribun Network), aparat keamanan yang terdiri dari TNI/Polri telah bersiap sebelum massa berdatangan.

Pagar kawat berduri dibentangkan persis di depan pintu masuk kantor Gubernur Jawa Tengah, tempat berlangsungnya aksi demo.

Satu ruas Jalan Pahlawan, Kota Semarang ditutup, dan diberlakukan contra flow untuk pengendara kendaraan.

Aparat kepolisian terus bersiaga melakukan penjagaan di depan kantor gubernur dan mengatur lalu lintas.

Aksi demo berlangsung tertib tanpa adanya suatu bentuk anarkis.

Dalam orasinya masa menilai pemerintah masih belum bisa menjamin dan memenuhi hak maupun kesejahteraan masyarakat.

Selain mendesak Presiden Joko Widodo menyelesaikan persoalan negara, tuntatan lain yang diinginkan yaitu turunkan harga minyak goreng dan usut tuntas mafia minyak goreng.

Baca juga: Berkah Ramadan, Aprianto Mulai Belajar Baca Tulis Alquran di Dalam Rutan Kudus

Baca juga: Tim Patmor Bersenjata Api Polres Blora Sasar Daerah Rawan Kejahatan saat Ramadan

Baca juga: Gelar Unjuk Rasa Protes Kenaikan Harga-Harga, Mahasiswa di Pati Sampaikan Lima Tuntutan Ini

Kemudian copot Menteri Perdagangan M Lutfi karena dinilai gagal, mendesak pemerintah untuk menjamin distribusi BBM bersubsidi tepat sasaran, serta mendesak pemerintah menjamin ketersediaan BBM bersubsdi terhadap masyarakat.

Tak hanya itu, massa juga dengan tegas menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa Prediden.

Presiden Joko Widodo mengeluarkan permyataan resmi terkait penundaan pemilu dan perpanjangan masa presiden, serta menolak amandemen UUD 1945. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved