Berita Pati
Bupati Pati Haryanto Tarawih Keliling Sambil Bagikan Bantuan untuk Pembangunan Masjid
Bupati Pati Haryanto melakukan safari Ramadan tarawih keliling (tarling) di Masjid Miftahul Huda Desa Ngawen, Kecamatan Margorejo.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati Haryanto melakukan safari Ramadan tarawih keliling (tarling) di Masjid Miftahul Huda Desa Ngawen, Kecamatan Margorejo, Kamis (7/4/2022).
Kegiatan ini merupakan tarling pertama yang dilaksanakan sejak pandemi Covid-19.
Dua tahun terakhir, pelaksanaan safari Ramadan ditiadakan untuk mencegah penularan Covid-19.
Usai pelaksanaan tarawih di masjid ini, Haryanto diserbu anak- anak yang mengikuti ibadah sholat tarawih.
Baca juga: Dihargai Rp300 Ribu, Besi Penutup Drainase Jadi Favorit Maling Semarang
Baca juga: Sosok Pencuri Besi Penutup Drainase Terekam Kamera, Sudah Ratusan Inlet di Kota Semarang Ini Raib
Mereka hendak meminta tanda tangan untuk dibubuhkan pada buku kegiatan Ramadan.
Haryanto mengingatkan anak- anak untuk rajin beribadah di bulan Ramadan dan semangat mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah meskipun dalam situasi terbatas.
"Anak-anak selama pelaksanaan tarawih tetap mematuhi prokes, ini merupakan hal yang baik. Begitu juga di sekolah, harus disiplin pakai masker," kata dia sesuai rilis Prokompim Setda Kabupaten Pati, Jumat (8/4/2022).
Agenda tarling pada bulan Ramadan ini akan berlangsung di 21 kecamatan.
Sekaligus dilakukan penyerahan bantuan pembangunan tempat ibadah.
Pada tarling ini, Bupati mengatakan safari Ramadan merupakan sarana untuk menyapa warga. Dirinya juga mengingatkan warga agar terus menerapkan protokol kesehatan, saat beraktivitas bersama.
"Kendati kasus Covid-19 ini sudah menurun namun kita harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti kegiatan tarawih ini," ujar dia.
Haryanto berharap pandemi Covid-19 segera berlalu. Dua tahun dilanda Covid-19, Bupati bersyukur kasus semakin berkurang sehingga di bulan Ramadan ini masyarakat bisa beribadah di masjid seperti biasa.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, saat ini Indonesia tengah mengalami krisis perekonomian dengan kenaikan harga sejumlah bahan pokok.
Terkait melambungnya harga minyak goreng kemasan di pasaran, Bupati mencontohkan masyarakat bisa memilih alternatif masakan tanpa minyak goreng, seperti pepes atau brengkesan.
"Dulu jaman saya kecil, minyak itu buat sendiri disebut blondo, kalau sekarang kita sudah terbiasa dengan fasilitas yang ada," imbuh Bupati.
Kesempatan ini juga digunakan Haryanto untuk menyerahkan anggaran bantuan keuangan pembangunan tempat ibadah.