Berita Kudus

Disdikpora Kudus ‎Mulai Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen Usai Lebaran

Disdikpora Kudus berencana membuka pembelajaran tatap muka 100 persen setelah Ramadan.

Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Moch Anhar

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS -  Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus berencana membuka pembelajaran tatap muka 100 persen setelah Ramadan.

Kepala Disdikpora Kudus, Harjuna Widada menilai, pencapaian vaksinasi yang sudah dilakukan ditambah kondisi kasus yang berkurang.

Pihaknya menilai sudah saatnya untuk membuka pembelajaran tatap muka secara penuh setelah bulan Ramadan.

Baca juga: Polres Kudus Usut Kasus Pengeroyokan saat Pilkades di Undaan Lor, Begini Keterangan Kasatreskrim

Baca juga: Warga Temanggung Antre Berjam-jam untuk Membeli Minyak Gorng Curah, Nurbua: Bawa Copy KTP

"‎Harapannya setelah Ramadan bisa dibuka pembelajaran tatap muka 100 persen," ujar dia,  Selasa (29/3/2022).

Dia menambahkan, melihat perkembangan pandemi saat ini kasus penularannya sudah tidak seperti dulu.

Apalagi vaksin sudah terus digencarkan diberikan kepada berbagai kelompok masyarakat.

"‎Melihat perkembangannya sudah tidak seperti dulu, sehingga harapannyaa bisa sekolah seperti biasa," ujarnya.

Terkait vaksinasi dosis ketiga yang belum dilakukan pihaknya masih menunggu dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus.

"Kita siap saja, ketika sudah ada jadwal dari DKK untuk vaksinasi kami akan siap untuk melaksanakannya," ujar dia.

Sementara itu, Plt Kepala DKK‎ Kudus, Andini Aridewi menyampaikan, Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pelaksanaan vaksin booster atau dosis ketiga masih untuk usia 18 tahun ke atas.

Baca juga: Jangan Lewatkan, Besok Akan Ada Pameran dan Lokakarya Seni Rupa Unnes di Grand Maerakaca

Baca juga: Pemilih Milenial di Jepara Jadikan Medsos Sumber Informasi Pemilu, Begini Respon KPU

Baca juga: Sering Macet, Dishub Kota Semarang Ujicoba Jalan Wahid Hasyim Jadi Satu Arah

"Booster saat ini masih untuk 18 tahun ke atas‎. Namun dari pcare sudah ada yang bisa diakses untuk kategori remaja," ujar dia.

Kebijakan booster, kata dia, belum diutamakan untuk remaja dan anak-anak. 

"Booster saatini masih diutamakan untuk lanjut usia (lansia), masyarakat rentan, dan masyarakat umum," ucapnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved