Berita Semarang
Preman Minta Maaf usai Usir Wisatawan yang Order Ojol di Lingkungan Stasiun Poncol Semarang
Sisyanto (45) preman stasiun Poncol yang viral di Tiktok akibat mengusir sopir taksi online dan penumpangnya akhirnya meminta maaf.
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sisyanto (45) preman stasiun Poncol yang viral di Tiktok akibat mengusir sopir taksi online dan penumpangnya akhirnya meminta maaf.
Warga Perbalan Purwosari, Purwosari, Semarang Utara itu, diberi sanksi tambahan oleh polisi yakni wajib mengikuti apel pagi setiap Senin dan Kamis.
"Iya, saya meminta maaf sebesar-besarnya terhadap sopir dan penumpang taksi online yang saya usir," papar Sisyanto di kantor Polsek Semarang Utara, Senin (28/3/2022).
Baca juga: PSIS Semarang vs Persela Lamongan, Mahesa Jenar Ingin Tutup Manis dengan Happy Ending
Baca juga: Bupati Jepara Serahkan Tiga Kursi Roda Kepada Warga yang Membutuhkan
Baca juga: 4 Atlet BMX Asal Jepara Berhasil Raih Juara di Kejurnas
Pria lulusan SMP itu, kini mengaku menyesal.
"Saya berjanji tak akan mengulangi lagi perbuatan melawan hukum terutama perbuatan tidak menyenangkan terhadap orang lain," paparnya.
Ia terpaksa harus membuat surat pernyataan bermaterai atas perbuataannya tersebut di depan pihak kepolisian.
Dalam surat itu ada beberapa poin sanksi yang harus di terimanya.
Di antaranya harus ikut apel tiap hari Senin dan Kamis hingga perkaranya dinyatakan selesai.
"Iya, saya suruh pelaku membuat surat pernyataan saja agar tak mengulangi dan meresahkan penumpang lagi," beber Kapolsek Semarang Utara Kompol Budi Abadi.
Ia menyebut, pelaku beraksi memang seorang diri.
Terkait tindak lanjut penengakan aturan di area PT KAI, Budi mengaku, tentunya di PT KAI ada ikatan aturan-aturan sendiri.
"Ya di sana ada aturan sendiri tapi mungkin kurang adanya sosialisasi sehingga terjadi kejadian tersebut ada sopir dari luar masuk," terangnya.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro mengatakan, KAI hari ini akan memanggil paguyuban tersebut, baik yang ada di stasiun Poncol maupun Tawang.
Pemanggilan itu untuk memberikan arahan dan penegasan bahwa area stasiun bebas siapa saja bisa masuk untuk melayani penumpang.
"Kemudian pintu masuk stasiun akan disterilkan," terangnya.